bakabar.com, BANJARMASIN - Banjir bandang yang menerjang Sentani, kabupaten Jaya Pura, Papua terus bertambah. Hingga saat ini korban sudah mencapai 79 jiwa, dan 43 dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, banjir menerjang 9 kelurahan. Namun, hanya tiga kelurahan yang terdampak paling parah.
“Dari 9 kelurahan ini, yang paling parah ada di Kelurahan Dobonsolo, Doyo Baru, dan Hinekombe. Jadi korban yang paling banyak di tiga kelurahan ini,” kata Sutopo dalam jumpa pers di Grha BNPB, Jakarta, seperti dilansir cnnindonesia Senin (18/3).
Dalam musibah ini, tercatat ada 74 orang terluka, 4.226 orang mengungsi, dan 11.725 keluarga yang terdampak. Kerugian material pun tak kalah besar. Setidaknya ada 350 unit rumah rusak berat, 211 unit rumah terendam air, 8 unit sekolah rusak berat, 3 jembatan rusak berat, dan 1 unit pesawat Twin Otter rusak.
Baca Juga:Kapolda Papua: Banjir Bandang Akibat Pembalakan Liar di Gunung Cyclop
Hingga saat ini, sambung Sutopo, proses evakuasi masih berlangsung mengingat 43 orang masih dinyatakan hilang. Proses evakuasi dilakukan tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Pemda, hingga relawan.
“Kepala BNPB melakukan rapat koordinasi dengan Bupati dan petugas yang ada di sana untuk melakukan penanganan-penanganan,” imbuh Sutopo.
Banjir bandang Sentani terjadi pada Sabtu (16/3). Musibah itu berawal dari hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jayapura.
Baca Juga: Cari Korban Banjir Sentani, Ini yang Ditemukan Anggota TNI
Editor: Muhammad Bulkini