bakabar.com, JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut adanya peningkatan tren konsumsi BBM.
Oleh karena itu, Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menyebut pihaknya berencana meningkatkan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP/Pertalite) luntuk tahun 2023.
“Untuk kuota Pertalite 2023 sebanyak 32,56 juta KL,” ujarnya dalam acara Diskusi Publik Indef di Jakarta, Selasa (14/2).
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kuota pada tahun 2021 yang sebesar 29,91 juta KL. Pertumbuhan tren konsumsi tersebut, menurut Abdul menunjukkan adanya pemulihan aktivitas masyarakat setelah sebelumnya terhenti akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pembatasan BBM Subsidi Diperluas, Sopir Truk di Jakut Instal MyPertamina
"Peningkatan aktivitas masyarakat tersebut menjadi tanda terjadinya pemulihan ekonomi nasional," terang Abdul Halim.
Sementara itu, kuota BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) untuk minyak solar ditetapkan sebesar 17 Juta KL. Kemudian, pada jenis minyak tanah (kerosene) ditetapkan sebesar 0,5 Juta KL untuk tahun 2023.
Lalu terkait realisasi penyaluran Pertalite di tahun 2022, tercatat sebesar 29,49 juta KL. Realisasi tersebut setara dengan 99 persen dari total kuota 29,91 juta KL.
Baca Juga: Keluh Sri Mulyani, Subsidi BBM 3 Kali Lebih Besar dari Anggaran LPDP
Sedangkan, realisasi penyaluran Solar mencapai 17,60 juta KL di sepanjang tahun 2022. Realisasi ini mencapai 90 persen dari total kuota 17,83 juta KL.
"Untuk realisasi kerosone (minyak tanah) mencapai 0,49 juta KL. Atau 101 persen dari total kuota 0,485 juta KL," tandasnya.