Pemkab Barito Kuala

Konsisten Tangani Stunting di Batola, Puluhan Figur Terima Apresiasi

Keberhasilan Barito Kuala (Batola) menurunkan prevalensi stunting juga berbuah apresiasi kepada sejumlah figur.

Featured-Image
Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, menyerahkan apresiasi penanganan stunting kepada Camat Tabunganen, H Said Muhammad, di Aula Selidah, Marabahan, Kamis (16/5). Foto: Dokpim Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Keberhasilan Barito Kuala (Batola) menurunkan prevalensi stunting juga berbuah apresiasi kepada sejumlah figur.

Melalui serangkaian program kerja yang diupayakan selama dua tahun terakhir, prevalensi stunting di Batola melesat turun.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi stunting di Batola tercatat 15,09 persen.

Dengan catatan 15,09 persen, Batola hanya kalah dari Banjarbaru yang membukukan 12,4 persen atau terendah di Kalimantan Selatan, serta Hulu Sungai Tengah 13,0 persen dan Tapin 14,4 persen.

Capaian Batola juga masih jauh di bawah prevalensi stunting Kalsel yang tercatat 24,7 persen.

Padahal berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang difasilitasi Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes, prevalensi stunting di Batola tercatat sebesar 33,6 persen atau menjadi salah satu kabupaten/kota terburuk di Kalsel.

Keberhasilan menurunkan prevalensi sebanyak 17,7 persen itulah yang mendasari Pemkab Batola memberikan apresiasi kepada sejumlah figur sentral.

Mulai dari camat, kepala puskesmas, nutrisionis, kepala desa, penyuluh KB, kader PPKBD dan BBD, bidan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perusahaan swasta, Ketua TP PKK, Ketua Dharma Wanita, dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Baca Juga: Kepala BKKBN RI Dukung Penurunan Stunting di Batola

Baca Juga: BPKP Kalsel Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Stunting di Batola

Camat yang menerima penghargaan adalah H Said Muhammad (Tabunganen), Nurwahyudi (Barambai) dan Zulfikar (Kuripan).

Adapun kepala desa penerima penghargaan di antaranya Nurul (Bahalayung), Budi Purnomo (Kolam Kiri Dalam), Mahdiayanoor (Pantai Hambawang), Muhammad Taufik (Jejangkit Pasar), dan Mahrani (Tabatan Baru).

Apresiasi tersebut langsung diserahkan Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, di Aula Selidah Marabahan, Kamis (16/5) pagi.

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak, sehingga prevalensi stunting nasional di Batola bisa diturunkan," ungkap Mujiyat.

"Keberhasilan menurunkan prevalensi stunting sebanyak 17,7 persen bukan prestasi main-main, karena membutuhkan perjuangan dan keseriusan. Semoga ini awal yang baik untuk Indonesia Emas 2045," tambahnya.

Sementara Ketua TPPS Batola, Zulkipli Yadi Noor, berterima kasih atas penghargaan yang diberikan, sekaligus berharap prevalensi stunting di Bumi Selidah terus menurun.

"Sebenarnya apresiasi tersebut merupakan prestasi bersama dan semua pihak memiliki peran masing-masing," papar Zulkipli.

Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting, Batola Tak Lagi Bicara Data

Baca Juga: UM Banjarmasin Gelar KKN Tematik di Batola, Mujiyat Tunggu Terobosan Atasi Stunting

Editor


Komentar
Banner
Banner