bakabar.com, JAKARTA - Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menegaskan soal dua karakteristik bus pariwisata yang kerap kali mengalami terjadinya kecelakaan. Selama ini, karakteristiknya adalah bus yang memiliki rute dan waktu yang tidak diatur dengan baik.
"Jadi memang kalau kita lakukan investigasi bus pariwisata, polanya ini selalu berulang dan ini, itu-itu aja. Jadi ada dua karakteristik bis wisata yang menjadi titik masuk terjadinya kecelakaan, bus itu rute nya nggak diatur dan waktunya nggak diatur," ujar Ahmad dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin (4/3).
Dengan demikian, lanjutnya, penyebab kecelakaan bus pariwisata adalah pengemudi kelelahan karena menyetir dalam kurun waktu berhari-hari, pengemudi tidak menguasai rute perjalanan, hingga adanya permasalahan teknis kendaraan atau rem blong.
Untuk itu, pihaknya bersama dengan Jasa Marga, Kementerian Perhubungan serta bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat video kampanye keselamatan berlalu lintas.
Baca Juga: Kembali Makan Korban, 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Cipali
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pelayanan PT Jasa Raharja Hervanka Tri Dianto menyesalkan terjadinya kecelakaan bus pariwisata di Indonesia yang kerap menelan korban, baik luka-luka maupun meninggal dunia. Hal itu menjadi keprihatinan tersendiri serta menggugah untuk kembali melakukan sosialisasi terkait pentingnya keselamatan.
"Antara lain melalui video kampanye keselamatan lalu lintas yang sasarannya adalah bagaimana para pengusaha atau bus pariwisata dan masyarakat itu bisa berwisata dengan tenang. Dengan nyaman dan bilamana terjadi suatu risiko kecelakaan, Jasa Raharja bisa memberikan kepastian jaminannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Bisnis Kemenparekraf Fadjar Hutomo menuturkan, video sosialisasi idenya berawal dari keprihatinannya akan kecelakaan-kecelakaan yang utamanya melibatkan bus-bus pariwisata.
"Sehingga melalui video kampanye keselamatan berlalu lintas ini, diharapkan masyarakat ke depannya dapat memilih bus pariwisata yang laik," ujarnya.