Tak Berkategori

Klaim 95,85 Persen Lulusan SMK di Kaltara Terserap Dunia Kerja

apahabar.com, TANJUNGSELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) mengklaim program vokasi, menunjukkan hasil positif. Program…

Featured-Image
ilustrasi pencari kerja. Foto-Koran kaltim

bakabar.com, TANJUNGSELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) mengklaim program vokasi, menunjukkan hasil positif. Program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK 2018 di Provinsi Kaltara sebesar 4,15 persen. Artinya 95,85 persennya, lulusan SMK di Kaltara terserap di berbagai dunia usaha.

Dari data yang dirilis BPS itu juga, Kaltara menempati posisi terbaik ke-2 secara nasional setelah Provinsi Bali.

"Sesuai informasi yang disampaikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, pada 2018 ada lebih dari 2.700-an lulusan SMK di Kaltara. Dari jumlah itu, hanya 4,15 persen yang belum terserap ke dalam dunia kerja. Selebihnya telah bekerja," kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, dikutip bakabar.com dari laman resmi Pemprov Kaltara, Seni (20/5).

Dari 4,15 persen ini juga, menurut informasinya, tidak semua belum bekerja. Sebagian. ada yang bekerja mandiri, atau yang termasuk sebagai blogger.

"Mereka tidak tercatat sebagai pekerja, padahal mereka bekerja. Tren pekerjaan sekarang bukan lagi job, tapi usaha," ungkapnya.

Lebih jauh Gubernur menyampaikan, tingginya lulusan SMK yang terserap oleh dunia kerja merupakan hasil kerja sama antara pemerintah. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang ada di Kaltara.

"Melalui Disdikbud telah mendata kompetensi siswa yang ada, sebelum lulus. Kemudian Disdikbud menawarkan ke para pelaku dunia usaha maupun industri, lewat bursa tenaga kerja dan MoU dengan beberapa perusahaan," kata Irianto.

Baca Juga:Ribuan Rumah Warga Tak Mampu di Kaltara Bakal Direhab

Baca Juga:Tak Terima Ani Yudhoyono Di-bully, Ferdinand: Saya Berhenti Dukung Prabowo!

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner