bakabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan terancam tidak dapat mengikuti Pilpres karena eskalasi ketegangan antara Partai Demokrat dan NasDem yang semakin tinggi.
"Jika Demokrat kabur maka Koalisi Perubahan akan bubar. Begitu juga kalau diajak oleh Moeldoko. Jadi nyapres tidaknya Anies tergantung di sana," ujar Pengamat Politik, Ujang Komarudin kepada bakabar.com, Senin (12/6).
Ia menilai bahwa Demokrat bisa saja marah jika Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dicalonkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies.
"Nanti mereka (Demokrat) bisa malas saat mendukung pemenangan capres-cawapresnya tapi dalam Pileg tetap sepenuh hati," tukasnya.
Baca Juga: Pemilihnya Cenderung Dukung Anies, Begini Respon PAN
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa menjadikan AHY sebagai cawapres merupakan 'syarat' agar partai Demokrat bisa all out di Pemilu mendatang.
Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief merespons anggapan Waketum Partai NasDem Ahmad Ali yang menyatakan Demokrat sangat berambisi memaksa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Anies.
Saling respon kedua tokoh partai itu akhirnya menimbulkan ketegangan. Andi Arief dalam cuitannya di twitter bertanya ke Ahmad Ali apakah NasDem akan keluar jika Anies akan memilih AHY sebagai cawapres.
Baca Juga: Kritik NasDem dan Demokrat, PKS Minta Beri Hak Penuh Anies Tentukan Cawapres
Melalui akun Twitternya Andi Arief menepis anggapan tersebut. Andi Arief justru bertanya balik ke Ahmad Ali apakah NasDem akan keluar jika Anies akan memilih AHY sebagai cawapres.
Dalam ketegangan itu, Ahmad Ali merespons pernyataan Andi Arief yang menyebut Demokrat akan memikirkan opsi lain bila hingga Juni tidak ada kepastian deklarasi capres-cawapres.
Ali menilai Partai Demokrat mencari opsi lain lantaran tidak mendapat kepastian ketumnya AHY akan jadi cawapres Anies Baswedan.