Pada 1995 atau setahun setelah penjualan pertama, DC Shoes konon meraup pendapatan hingga US$ 7 juta atau sekira Rp109 miliar.
Bahkan, saat ini merek tersebut punya nilai jual hingga US$ 1 miliar atau Rp15,6 triliun.
Meski terbilang cukup sukses, pada 2004, Ken Block dan Demon Way memutuskan menjual saham DC ke Quicksilver.
Kariernya di dunia reli dimulai pada tahun 2005 dengan membela tim Vermont SportsCar dan mengemudikan mobil Subaru WRX STi.
Baca Juga: Perilaku yang Harus Dilakukan saat Berkendara agar Mobil Manual Awet
Penampilannya tergolong impresif di kejuaraan nasional dengan menyudahi musim di urutan ketiga klasemen grup dan meraih penghargaan Rookie of the Year 2005.
Aksi impresifnya terus berlanjut hingga beberapa musim ke depan sehingga namanya mencuat dan banyak dibicarakan oleh para penggemar balap mobil.
Namanya semakin dikenal pada 2009 ketika hadir di acara Top Gear dan memperkenalkan Gymkhan.
Gymkhana jadi salah satu bagian motorsport yang mirip autocross atau slalom.
Pada acara tersebut, peserta bisa memenangkan pertandingan dengan melintasi trek beserta rintangan yang telah dipersiapkan dengan catatan waktu tercepat.
Baca Juga: Daftar Motor yang Disuntik Mati pada 2022, Yamaha Paling Banyak
Selama aksinya di gymkhana, dia tercatat cukup setia menggunakan mobil-mobil merek Ford seperti Escort Mk2 RS, F350 dan F150, RS200, Focus RS, Fiesta ST RX43, dan lainnya.
Ken Block juga dikenal berkat penampilan impresifnya di European Rallycross dan American Rallycross sejak musim 2011 hingga 2018 silam.
Meski begitu, ia juga dikenal tidak hanya piawai mengendarai mobil reli saja, dia juga gemar berkompetisi motorcross, skateboard, snowboarder.
Bahkan dia kemudian membuat tim balap The Hoonigans Racing yang turun di ajang reli, pendiri merek pakaian DC, dan menjadi brand ambassador untuk Audi.