bakabar.com, BARABAI – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), HA Chairansyah khawatir akan terjadi inflasi di daerahnya.
Walau begitu, Chairansyah menilai, inflasi bisa menjadi barometer agar dapat senantiasa menahan stabilitas ekonomi dan pangan.
Selain itu untuk menjaga komitmen Pemkab HST yang sudah selayaknya hadir di seluruh kehidupan masyarakat.
Sebab inflasi itu terjadi, lanjut Chairansyah, karena terdapat kanalisasi atau penyumbatan di tingkat-tingkat tertentu.
Misalnya, penyuplai melakukan penimbunan barang.
Maka dari itu, dia berharap kepada OPD terkait untuk melakukan inventarisasi supplier.
"Maka kita akan tahu alur diperolehnya barang dan kita akan tahu penyebab kelangkaan yang terjadi," jelas Chairansyah saat Rakor TPID di Auditorium Setda HST, Jumat (10/7).
Dalam hal itu, Chairansyah juga mengimbau seluruh pihak untuk bersinergi.
"Dinas Perhubungan bertugas agar pendistribusian berjalan dengan lancar, kepolisian bertugas untuk memidanakan pihak-pihak yang melakukan pelanggaran dalam distribusi barang, dan pihak-pihak lain melakukan tugasnya agar inflasi kita berjalan stabil," jelasnya lagi.
Perlu diketahui pada Juni 2020 ini, Bumi Murakata sebutan HST, mengalami deflasi sebanyak 0,31 persen.
Deflasi merupakan keadaan yang menunjukkan penurunan harga suatu barang atau jasa dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Ini merupakan kebalikan dari inflasi, kondisi terjadinya peningkatan harga secara terus menerus pada suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu.
"Ketika mengalami deflasi bukan berarti daya beli masyarakat rendah, tetapi Insyaallah manajemen pengelolaannya bagus," terang Chairansyah menanggapi deflasi yang terjadi.
Saat memimpin Rakor, Chairansyah didampingi Pejabat Sekda, Faried Fakhmansyah, dan dihadiri oleh OPD terkait, Bulog serta anggota dari Kodim 1002 Barabai dan Polres HST.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin