bakabar.com, JAKARTA – Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, menilai acara reuni akbar 212 mengandung unsur politis. Karena, jika ditelisik lebih jauh, acara itu sebenarnya tak lepas dari kepentingan politis Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Buktinya, kata Jimly, dalam acara hari Minggu (2/12) lalu tersebut, ia melihat ada seruan untuk agar peserta reuni tidak memilih capres atau calon legislatif dari partai penista agama. Sementara acara itu juga dihadiri oleh Prabowo.
“Karena tidak mungkin terlepas dari cara pandang orang kepada kepentingan politik. Pasti dinilai ini kepentingan politik,” tegasnya kepada dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin malam (3/12).
Padahal, lanjut mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini, jadwal kampanye Pilpres sebenarnya sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk itu, ia menyarankan agar kegiatan semacam itu tidak digelar lagi sebelum pelaksanaan ajang Pilpres April tahun depan.
“Nggak perlu mempertontonkan kuantitas. Kuantitas itu harus dibuktikan di Pemilu saja. Karena sejuta, dua juta (massa yang hadir) bukan jaminan (menang di Pilpres), jumlah penduduk kita saja sekitar 260 juta,” tandasnya.
Editor : Budi Ismanto