bakabar.com, KUALA KAPUAS – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Kapuas, Kalteng, menyoroti kebijakan PDAM Kapuas yang menaikkan tarif air ledeng di tengah pandemi Covid-19.
Ketua HMI Cabang Kapuas, Ariyadi, mengatakan masyarakat tampaknya keberatan dengan kebijakan kenaikan tarif air PDAM Kapuas, karena saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Menurut Ariyadi, keberatan masyarakat terhadap kebijakan tersebut dapat dilihat dari maraknya spanduk bekas yang terpampang di beberapa lokasi di Kota Kuala Kapuas.
“Sekitar pukul 09:00 Wib saya melintas di Jalan Tambun Bungai Kuala Kapuas tepatnya di bundaran kecil monumen patung Raja Bunu Kapuas, tak sengaja melihat sebuah spanduk bekas yang terpampang,” kata Ariyadi kepada bakabar.com, Jumat (27/8).
Spanduk itu bertuliskan, “Bapak/ibu yang punya kebijakan tolong biaya air PDAM jangan dinaikkan, kami lagi sulit melawan Covid Kapuas kota air”.
“Kemudian ada juga beberapa informasi dari masyarakat di beberapa titik ada yang melihat spanduk bekas yang inti dari spanduk itu bertuliskan tentang penolakan tarif air PDAM Kapuas,” lanjutnya.
Ariyadi menilai hal itu mengartikan bahwa masyarakat keberatan dengan kebijakan kenaikan tarif air PDAM Kapuas karena kondisi saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19.
“Untuk itu kami dari Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kuala Kapuas memohon kepada pemerintah agar kiranya menunda kenaikan tarif air PDAM Kapuas,” pungkas Ariyadi.