“Jadi, saya kira jauh lebih selamat menggunakan pesawat terbang," papar Gubernur.
Soal keselamatan transportasi, setiap jenis moda transportasi memiliki resiko keselamatan tersendiri.
"Kalau di laut, bahaya gelombang, kerusakan teknis, dan lainnya. Itu dapat saja terjadi, dan kapan saja, kepada siapa saja. Begitupula di darat dan udara," beber Irianto.
Keberadaan dan antusiasme tinggi masyarakat Kaltara terhadap moda transportasi udara, menunjukkan masyarakat di sana memiliki pemikiran maju dan siap bersaing. Begitu klaim Irianto.
Soal rute baru Tarakan-Nunukan, diakuinya armada yang digunakan Wings Air untuk melayani rute ini cukup baik.
Sepengalamannya selama mengikuti penerbangan tersebut, pendaratan dan saat akan mengudara berlangsung mulus di dua bandara yang disinggahi. Yakni Bandara Nunukan dan Bandara Internasional Juwata Tarakan.
"Mulus sekali, meski Bandara Nunukan dengan landasan pacu sekitar 1.800 meter panjangnya, pendaratan dilakukan dengan baik. Begitu juga saat akan take off," ulasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyarankan kepada pihak maspakai Wings Air untuk dapat menambah rute yang dilayani.
"Saya sarankan agar tak hanya rute Tarakan-Nunukan. Tapi juga rute Tarakan-Tanjung Selor-Samarinda. Ini cukup ekonomis," papar Gubernur.
Irianto juga menyarankan agar armada yang melayani rute tersebut, mengambil base station di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor.
"Sementara ini, base-nya ada di Bandara Juwata Tarakan. Namun, saran saya tersebut sedang dipertimbangkan dan semoga dapat terpenuhi," ungkap Irianto.
Sebagai informasi, penerbangan perdana Wings Air rute Tarakan-Nunukan PP menggunakan pesawat ATR 72-600. Jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 70 orang.
Harga tiket rata-rata sekitar Rp 300 ribu per trip. Berangkat dari Bandara Internasional Juwata Tarakan sekitar pukul 13.40 Wita, dan berangkat dari Bandara Nunukan sekitar pukul 15.40 Wita.
Baca Juga: Sri Mulyani soal Kesuksesan RI Raih 51% Saham Freeport: Bebas Kepentingan Pribadi
Editor: Fariz Fadhillah