Tak Berkategori

Ketika Kaltara Memacu Pembangunan via Transportasi Udara

apahabar.com, TARAKAN – Transportasi udara menjadi penopang utama pembangunan di Kalimantan Utara. Pesawat, bagi provinsi termuda…

Featured-Image
Bandara Internasional Juwata Tarakan. Foto-eljohnnews.com

bakabar.com, TARAKAN – Transportasi udara menjadi penopang utama pembangunan di Kalimantan Utara.

Pesawat, bagi provinsi termuda Kaltim itu jadi moda angkutan massa andalan bagi masyarakat perbatasan.

Eksistensi transportasi udara yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan nasional juga internasional tak kalah pesat. Pertumbuhan dan pembangunan di Kaltara kian bergeliat.

Secara nominal Gubernur Kaltara Irianto, tarif angkutan udara di sana masih terbilang mahal. Itu jika dibandingkan tarif angkutan umum lainnya seperti speedboat.

“Namun secara perlahan-lahan masyarakat Kaltara akan mampu untuk mengonsumsinya,” jelasnya dikutip dalam laman resmi Pemprov Kaltara.

"Kini persoalannya adalah waktu,” tambah Irianto lagi.

img

Foto-humaskaltaraprov.go.id

Dengan pesawat udara: waktu tempuh hanya 20 menit dari Tarakan ke Nunukan. Sementara menggunakan speedboat reguler, waktu tempuhnya hampir 3 jam. Lebih hemat waktu. Banyak hal dapat dilakukan masyarakat dengan waktu yang tersedia itu.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie baru saja menjajal rute penerbangan perdana Wings Air (Lion Group) rute Tarakan-Nunukan.

Menggunakan burung besi, mantan sekprov Kaltim itu pulang-pergi (PP) via Bandar Udara International Juwata Tarakan, Kamis (20/12).

Irianto meyakini pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya dan bidang kehidupan lainnya akan jauh lebih meningkat dibandingkan sebelumnya. Khususnya, di wilayah Tarakan dan Nunukan.

"Implikasinya? Tentu saja, besar sekali. Dalam bidang ekonomi, pastinya akan memicu bangkitnya perekonomian di Tarakan dan Nunukan. Produk-produk juga bisa dipasarkan lebih cepat, pergerakan massa juga lebih cepat," ungkap Irianto.

Baca Juga: Evgeny Kalyagin: PT KAB Siap Lanjutkan Pembangunan KAB Borneo

Lantas, bagaimana dengan faktor keselamatannya? Diuraikan Gubernur, secara data, transportasi udara merupakan transportasi dengan tingkat keselamatan yang tinggi.

"Tingkat kecelakaan pesawat udara itu, 1 berbanding 6 ribu hingga 6.500 per tahun. Kenapa? Karena, sebelum pesawat itu berangkat, ada tim khusus yang harus memastikan bahwa pesawat tersebut laik terbang,” ujar Irianto.

Kecelakaan yang selama ini terjadi, menurut Irianto, umumnya akibat permasalahan teknis. Disusul human error, atau hal yang tak terduga lainnya.

HALAMAN
12


Komentar
Banner
Banner