Potensi UMKM Lokal

Keren, Perajin Solo Bikin Batik Motif Lagu Permainan Tradisional

Jika perajin batik rata-rata mengambil tema bunga, tema binatang, maupun kontemporer sebagai motif batiknya. Berbeda halnya yang dilakukan Angger Trah Saloko

Featured-Image
Kreasi batik motif dolanan dituangkan dalam kemeja, blouse hingga celana lilit. Foto : apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Jika perajin batik rata-rata mengambil tema bunga, binatang, maupun kontemporer sebagai motif batiknya beda halnya dengan Angger Trah Saloko.

Dengan sang istri Zul Farahmawati pemilik brand visa cotton batik asal Solo, mereka berdua membuat batik cap dengan motif lagu dolanan atau lagu permainan anak-anak khas Jawa tengah. Mulai dari bebek adus kali, gundul-gundul pacul, hingga lir-ilir.

Motif tersebut dituangkan dalam bentuk gambar-gambar sederhana yang diawali dari sket tangan lalu dibuat ke media tembaga.

"Sebenarnya kita alasan salah satunya karena lagu daerah, lagu dolanan mulai tergusur sama industri atau lagu-lagu dari luar. Jadi ini salah satu bentuk keprihatinan," terangnya ditemui bakabar.com di rumah produksi, Jalan Busukan Barat 1 Nomor 4, Kecamatan Jebres, Kelurahan Mojosongo.

Baca Juga: Keseruan Samsons, Yovie & Nuno, dan D’Masiv Tukar Lagu di JCW 2023

Seiring perkembangan zaman, lagu-lagu dolanan, maupun lagu anak-anak mulai hilang tergerus lagu dewasa. Ia yakin dengan motif-motif baru yang diciptakan, produknya dapat bersaing dengan pembatik-pembatik lama yang menggunakan tema yang sudah ada.

Meskipun Angger berlatar belakang pendidikan teknik mesin. Angger tekun belajar secara otodidak dengan sang istri Zul Farahmawati yang berlatar belakang desain komunikasi visual lulusan UNS.

Baca Juga: Vespa Batik Hasil Kolabs dengan Iwan Tirta Punya Pola 'Tambal Jagad'

"Pembuatan motif sebenarnya sudah sejak 2019. Walaupun berdirinya kita mulai berusaha pada tahun 2015 sampai sekarang," ujarnya.

Tak hanya membuat baju batik, desain motif batik kreasinya ternyata juga dituangkan dalam rok lilit, celana lilit, sarung, blouse, kemeja, otter, topi, tas lipat, ikat perut hingga blangkon.

Dari segi pemasaran sendiri Angger malah lebih memilih memasarkan ke bazar-bazar, ataupun jika ada even jualan langsung daripada online.

Meskipun usahanya masih tergolong kecil Angger merasa cukup puas dengan motif batik lagu dolanan yang diciptakannya.

Baca Juga: Sempat Dihina YouTuber Inggris, Sederet Tokoh Dunia Ini Justru Suka Pakai Batik

"Jadi orang ketika beli, oh iya lagunya ini ya, lagu ini ya. Orang teringat oh iya bebek adus kali, teringat lagu-lagu permainan anak di masa kecilnya," jelas Angger.

Produk batik motif dolanan kreasinya dibanderol dari harga 200 ribu hingga 300 ribu rupiah. 

"Pemasaran kita sudah nasional. Kalau ke luar negeri kemarin baru kurasi sampling ada yang ke Paris. Tapi baru sebatas sampel dikirim ke sana," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner