bakabar.com, BANJARMASIN - Viral di media sosial, sebuah inovasi dimana bangunan SD di Lombok dibangun dari limbah plastik dan hanya menghabiskan waktu 5 jam saja.
Fenomena itu sungguh mengejutkan, biasanya bangunan sekolah yang dibangun menggunakan bahan material pada umumnya memerlukan waktu berbulan-bulan.
Akan tetapi sebuah inovasi diluncurkan oleh SDN 4 Tamansari, dimana bangunan sekolahnya hanya dibangun dalam waktu 5 jam dan menggunakan limbah plastik.
SDN 4 Tamansari terletak di Dusun Medas Bentaur, Desa Tamansari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
Terobosan itu tentu saja sangat inovatif sekaligus solutif, pasalnya limbah plastik merupakan sampah yang tidak mudah terurai atau butuh waktu yang sangat lama untuk terurai secara alamiah.
Baca Juga: Viral Siswa SMA Study Tour ke Makkah untuk Umrah, Banjir Pujian!
Maka dari itu pilihannya hanyalah didaur ulang atau menimbulkan masalah bagi manusia apabila dibiarkan. Terobosan bangunan sekolah dengan limbah plastik ini tentu saja sangat inovatif dan solutif.
Informasi itu disampaikan oleh akun instagram @faktanyagoogle sebagaimana dilansir bakabar.com pada Selasa (18/4).
Wilayah SDN 4 Tamansari pada tahun 2018 pernah mengalami bencana gempa bumi, sehingga bangunan sekolah itu pernah rubuh akibat bencana tersebut.
Kemudian, organisasi bernama Classroom of Hope berinisiatif melakukan inovasi bangunan sekolah menggunakan limbah plastik, akhirnya sekolah tersebut kini memiliki bangunan kembali.
Diketahui, limbah plastik yang yang diolah menjadi ecobrick dan digunakan sebagai bahan bangunan sekolah itu diekspor langsung dari Finlandia.
Berdasarkan unggaha tersebut juga disebutkan, ecobrick diklaim ramah lingkungan dan tahan gempa.
View this post on Instagram
Video tersebut pun menuai pro dan kontra dari warganet. Beberapa berkomentar material dari limbah plastik tersebut tidak bisa bertahan lama. Namun, sebagian lagi memberikan apresiasi terhadap video tersebut.
"Indonesia perlu mengembankan hal seperti ini!" tegas @sya***.
"Seperti ini harus diapresiasi, bukan malah dihujat. Belum roboh, sudah mikir macam-macam. Mereka yang membuat itu pasti telah melakukan riset, kalau ada bencana bangunannya akan seperti apa. Ada apa dengan mereka, masih untung ada yang peduli dengan fasilitas pendidikan," kata @ann***.
"Tidak aneh kalau Indonesia tidak maju. Terlihat kan kenapa Indonesia tidak maju? Atas mencari celah kesalahan, mereka yang membuat juga tidak sembarang buat, pasti hasil riset dan penelitian berulang kali, mereka melakukan langkah maju, kalian bisanya hanya berkomentar. Dukung kemajuan, bukan cari kesalahan," tegas @paa***.