bakabar.com, SOLO - Keraton Surakarta membangun ekosistem digital dengan meluncurkan token masa crypto, Sabtu, (20/01).
Token masa ini merupakan sebuah project yang dikembangkan oleh Creaton Studio. Studio kreatif dibawah naungan Keraton Surakarta.
Menurut Gray Devi Lelyana Dewi, putri kedua Raja Keraton Solo. Ide pengembangan ekosistem digital ini sebenarnya datang dari Gusti Hangabehi yang juga suka bermain crypto.
Baca Juga: DPRD Surakarta Kritik Gibran, Tidak Fokus Urus Solo
"Beliau ternyata juga suka main crypto. Nah kemudian karena kita inikan seumuran ngobrol-ngobrol. Kebetulan pak Dendi sebagai developer dan beliaunya expert ya terus akhirnya tercetus gagasan untuk membuat project ini," ungkap Gray Devi.
Gray Devi yang juga bertugas sebagai pengageng Museum Keraton Surakarta. Kemudian menceritakan kondisi dan perkembangan kunjungan ke Museum Keraton Surakarta selama beberapa tahun terakhir.
"Dari data yang kami kumpulkan memang selama ini perkembangan sangat baik. Karena generasi sekarang lebih sedikit peduli dengan sejarah. Jadi untuk kenaikan pengunjung selama tahun ini ada kenaikan 35-40% sejak saya pegang museum," katanya.
Baca Juga: [VIDEO] Jokowi Sapa Warga di Kota Surakarta Jelang Tahun Baru
Meski demikian Gray Devi menyadari saat ini museum sudah banyak yang berubah. Namun belum semuanya dapat diperbaiki.
Hal itu dikarenakan pemasukan dari keraton yang harus dibagi dengan maintenance di dalam gedung keraton dan upacara yang ada di dalam keraton.
"Tapi mudah-mudahan dengan adanya projek dan ekosistem yang sedang dibangun ini. Diharapkan dapat membantu membangun Keraton menjadi lebih baik. Mudah-mudahan ini semua membawa kebaikan untuk keraton," tandasnya.
Baca Juga: Berkunjung ke Surakarta, Jangan Lupa Cicipi Roti Aren yang Legit
Sementara itu, Dendiawan Hendarto, Ceo Creaton studio menambahkan projek digitalisasi ekosistem Keraton Surakarta ini diharapkan akan menjadi sumber ekonomi baru dari Keraton Surakarta melalui token masa crypto.
"Kami akan menjual marchandise Keraton Surakarta dalam bentuk official, regular maupun eksklusif. Dari hasil penjualan itu sebagian akan masuk sebagai nilai dasar token crypto masa. Itulah yang kita anggap sama dengan uang yang beredar," jelasnya.
Dendi mengatakan untuk malam ini sendiri akan mulai dibuka presale dengan harga Rp 1 per 1 tokennya. Kemudian dilisting tanggal 9 Februari di harga Rp 1,2.
"Secara profit pasti akan profit 20% hanya ketika menunggu saat listing saja. Transparansinya juga jelas, kami cetak dengan nilai yang jelas 100 miliar token. Tidak lebih tidak kurang. Kami cara memasarkannya juga sudah jelas di token nomix dengan sangat detail dimana nanti pembagiannya seperti apa," pungkasnya.