Cabai Terpedas

Kepincut Cabai Hiyung Tapin, Mentan Amran: Harus Disuplai ke Jakarta!

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengakui tertarik dengan pedasnya cabai hiyung saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan (Kalsel).

Featured-Image
Menteri Pertanian Amran Sulaiman kunker ke Kalsel. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengakui tertarik dengan pedasnya cabai hiyung saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hal itu terungkap saat Amran meninjau stan-stan yang memamerkan produk lokal hasil olahan sejumlah balai pertanian yang digelar di Kegubernuran Kalsel di Kota Banjarbaru.

"Cabai ini pedasnya 17 kali lipat dibanding cabai nasional," ujarnya, Kamis (16/11).

Dengan alasan itu, ia meminta agar cabai hiyung perlu dikembangkan agar dapat menjadi penyuplai ke Jakarta.

"Artinya, cabai Kalimantan bisa menyelesaikan cabai nasional," terangnya.

Baca Juga: Mentan Janji Sulap 200 Ribu Lahan Rawa di Kalsel Jadi Sawah

Amran juga menyampaikan target agar Indonesia kembali swasembada pangan perlu kembali digaungkan. Karena itu, dia mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras.

Amran juga meminta penyuluh di Kalsel untuk bersama bekerja, bahu membahu dalam mencapai target peningkatan produksi padi. Khusus di Banua.

"Saya hadir di sini untuk mengajak kawan-kawan penyuluh untuk bekerja keras dalam meningkatkan produksi pangan sembari swasembada," papar Amran.

Baca Juga: Perekonomian Global Belum Pulih, Picu Kinerja Ekspor-Impor Lesu

Ia juga meminta dukungan dari Pemprov Kalsel dalam menyukseskan amanah presiden Jokowi untuk mencapai kembali swasembada.

Menurutnya, Kalsel punya potensi lahan rawa nomor satu yang akan digarap dalam menggedor produksi pangan.

"Program pemanfaatan lahan rawa untuk Indonesia bisa swasembada pangan," ujarnya.

Di tahap awal, Kementan sudah siap menanam padi di 500 ribu hektare lahan rawa pada awal tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Bau Basi Peraturan Perizinan Air Tanah4

Baca Juga: Kinerja Ekspor Nonmigas Loyo, Oktober 2023 Meraup US$ 20,78 Miliar

Kemudian, 3 bulan berikutnya akan menanam padi di 500 ribu hektare sisanya. Jika ditotal dalam setahun, Kementan diperkirakan menggarap lahan rawa 1 juta hektare.

"Ini agar Indonesia bisa swasembada pangan," katanya lagi.

Ribuan hektare lahan itu tersebar di 10 provinsi. Tahap awal dilakukan di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Lampung.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, tema yang diusung adalah dukungan penyuluhan dan petani dalam meningkatkan produksi padi dan jagung di Kalsel.

"Tujuan kegiatan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Banua," paparnya.

Baca Juga: Nilai Ekspor RI Agustus 2023 Turun 10,43 Persen Jadi US$ 22,15 Miliar

Kalsel sendiri adalah provinsi penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah. Khususnya lahan rawa.

Sementara itu, Plh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, dr Joko Tri Harjanto mengatakan, pihaknya turut serta dalam kegiatan pelatihan penyuluh di gedung Idham Chalid, di Banjarbaru.

"Kami juga punya inovasi biotron dari hasil mengikuti KIPP (kompetisi inovasi pelayanan publik) dan masuk 45 besar," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner