Penipuan Berkedok Lelang

Kemenkeu Ingatkan Masyarakat Modus Penipuan Berkedok Lelang

Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Joko Prihanto meminta masyarakat waspada penipuan berkedok lelang.

Featured-Image
Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Joko Prihanto meminta masyarakat waspadai penipuan berkedok lelang. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Joko Prihanto meminta masyarakat waspadai penipuan berkedok lelang yang marak dilakukan melalui media sosial.

"Baik melalui whatsapp maupun telepon, ada orang yang menawarkan lelang mobil mewah, dengan segera meminta agar uangnya ditransfer," kata Joko dalam media briefing di Jakarta, Jumat (20/1).

Ia memberi contoh lain dimana penipu kerap meminta agar masyarakat mengirimkan uang down payment (DP) terlebih dahulu untuk membeli barang yang dilelang.

"Padahal kalau lelang yang benar, tidak ada DP, tetapi ada uang jaminan yang disetor ke KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang)," imbuhnya.

Baca Juga: Waspada! Berikut Ragam Modus Baru Penipuan Digital

Baca Juga: Bareskrim Bekuk Tersangka di Balik Penipuan Website Formula E dan BRI

Apabila terdapat penawaran lelang dengan harga produk yang tidak wajar, baik yang ditawarkan melalui selebaran, telepon, maupun media sosial, masyarakat dapat meminta konfirmasi terkait kebenaran lelang tersebut kepada DJKN Kemenkeu di telepon 150 991 atau media sosial instagram dan twitter DitjenKN.

"Dipersilakan menghubungi kontak kami, kami akan memberikan informasi valid apakah pengumuman itu benar. Jadi konfirmasi dulu, jangan transfer uang ke penipu dulu baru mengontak DJKN," tegasnya.

Selain itu, Joko juga meminta agar masyarakat yang ingin membeli barang lelang melakukan transaksi melalui situs web lelang.go.id milik pemerintah.

Sebelumnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mencatat penyelenggaraan pokok lelang pada 2022 menghasilkan Rp35,23 triliun atau mencapai 117 persen dari target sebesar Rp30 triliun.

Editor


Komentar
Banner
Banner