bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan saat ini tengah melakukan investigasi mengenai penyebab terjadinya kecelakaan antara KA Turangga dan KA Baraya, Jumat (5/1).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati menerangkan proses investigasi tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dia berharap melalui proses investigasi tersebut dapat diketahui penyebab terjadinya kecelakaan kereta api. Dengan begitu, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh.
"Hal ini tentu menjadi evaluasi lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya, Jumat (5/1).
Baca Juga: KA Turangga vs KA Bandung Raya, Kemenhub Minta Maaf
Selain melakukan investigasi, Kemenhub juga telah mengirimkan petugas gabungan dan sarana crane untuk membantu proses evakuasi.
Sarana penolong juga didatangkan dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan yang saat ini sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi.
Aktvitas evakuasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh perwakilan pihak kereta api Indonesia, melainkan juga melibatkan basarnas, kepolisian dan pemda setempat.
Baca Juga: 22 KA Memutar di Jalur Solo-Yogya Imbas Kecelakaan Turangga vs Baraya
Dari hasil evakuasi yang dilakukan, kecelakaan tersebut telah memakan korban meninggal dunia sebanyak 4 orang. Sementara itu, jumlah korban luka yang telah teridentifikasi sejumlah 37 orang.
"Tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang. Seluruh korban yang meninggal adalah awak kereta api," jelas dia.
Empat orang korban yang terindentifiksi meninggal dunia terdiri dari satu orang masinis, satu orang asisten masinis, satu petugas keamaan dalam stasiun cimekar dan satu orang perama kereta api Turangga.
"Sementara, korban yang meninggal dan luka sudah dilarikan ke Rumah Sakit," pungkasnya.