bakabar.com, BANJARMASIN - Belakangan kuliner seblak menjadi populer di masyarakat melalui media sosial.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pun akan mengusulkan makanan dengan berbahan utama kerupuk ini untuk menjadi warisan budaya tak benda.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Rusmiati mengatakan, seblak bisa diusulkan sebagai warisan budaya tak benda lantaran sudah ada sejak lama dan masih bertahan hingga kini.
"Kalau di Garut itu, banyak sebenarnya warisan budaya kita. Misalkan ini yang lagi ramai kuliner seblak. Itu dari Bandung apa Garut, harus ada kajian, dan bisa diusulkan sebagai warisan budaya," ujarnya, dilansir dari Antara, Kamis (27/7).
Walaupun begitu, pemerintah Indonesi perlu mengulik lebih lanjut sejarah seblak bila benar-benar ingin merekomendasikannya sebagai warisan budaya.
Untuk diusulkan sebagai warisan budaya, kuliner seblak harus memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan, misalnya dari segi sejarah dan cerita tentang seblak.
Seblak juga harus memiliki dokumen pendukung lain, seperti foto, video atau bukti fisik maupun saksi yang menguatkan kuliner itu sebagai karya anak bangsa dengan cita rasa yang khas.
Untuk mengusulkan seblak sebagai warisan dunia, dibutuhkan juga komunitas atau kelompok yang bisa mempertanggungjawabkan keabsahan dokumen dan data soal seblak tersebut.
Apabila dokumen tersebut sudah lengkap, bisa diusulkan ke pemerintah daerah, provinsi, dan pada gilirannya dikaji di tingkat nasional.
Sedikit informasi, Seblak berasal dari bahasa sunda "segak" dan "nyegak" yang berarti menyengat. Nama itu identik dengan cita rasa bumbu kencur yang ditambahkan dalam olahan seblak.
Selain kencur, seblak juga dibuat dengan menambahkan kerupuk kenyal, mi, bakso, makaroni, dan kerupuk aci.