bakabar.com, JAKARTA - Keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco punya keyakinan. Anggota Densus 88 itu sengaja ditembak akibat menolak ajakan mabuk oleh seniornya.
Hal itu diungkap oleh kuasa hukum keluarga Bripda Ignatius, Jajang. Kata dia, sosok yang kerap mencekoki korban adalah Bripka IG.
"Yang kami dapatkan keterangan hanya dari seniornya, kami duga tersangka IG," ungkapnya saat dihubungi bakabar.com, Minggu (30/).
Baca Juga: Kematian Janggal, Keluarga Bakal Polisikan Pembunuh Bripda Ignatius
"Seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum-minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum. Padahal almarhum tidak suka dan tidak minum minuman keras atau beralkohol," lanjutnya.
Dari situlah dugaan pembunuhan itu menguat. Sekali lagi, keluarga Bripda Ignatius yakin bahwa kasus ini adalah penembakan.
"Nah kami duga, almarhum sering menolak perintah seniornya dan seniornya jengkel dan marah," kata Jajang.
Ada informasi lain yang juga diterima keluarga korban. Ternyata Bripda Ignatius kerap merasa ketakutan ketika menjalankan kegiatan bersama seniornya.
Baca Juga: Pakar Desak Polri Usut Motif Tewasnya Bripda IDF
Kata Jalang, hal itu pernah diceritakan korban kepada kekasihnya. Bahkan, jika ada aktivitas dengan seniornya, Bripda Ignatius kerap minta doakan.
"Sebelum almarhum meninggal, ia sering curhat ke pacarnya. Bahwa sudah nggak kuat lagi dan ketakutan dengan perilaku seniornya," bebernya.
Karena itu, keluarga Bripda Ignatius mengambil sikap. Mereka bakal melaporkan kasus ini sebagai dugaan pembunuhan berencana. "Semua bukti akan kami serahkan nanti," tutup Jajang.