bakabar.com, PALANGKA RAYA - Duka masih menyelimuti keluarga besar almarhum Aipda Andre Wibisono, seorang anggota polisi dinas di Biddokkes Polda Kalteng yang tewas secara mengenaskan di Kampung Puntun Palangka Raya, Jumat (2/12/2022) sore.
Salah satu orang yang paling terpukul ialah nenek dari mendiang Aipda Andre bernama Minidiawan.
Usai acara pemakaman yang dilaksanakan di Km 12 Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya pada Minggu (4/12), ia berharap seluruh pelaku pembunuhan cucunya bisa segera diringkus dan mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Kami seluruh keluarga berharap agar kepolisian bisa segera menangkap semua pelaku termasuk yang kini melarikan diri, Kami meminta agar pelaku dihukum dengan setimpal atau dihukum mati kalau bisa,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Aipda Andre Wibisono mengalami penganiayaan dan pembunuhan oleh sekelompok orang di Komplek Puntun Palangka Raya, hingga sekujur tubuhnya mengalami luka akibat sayatan senjata tajam, benda tumpul, hingga luka bekas tembakan menggunakan peluru air soft gun.
Saat itu ia ditemukan oleh warga di dalam kubangan lumpur di dekat pemukiman sambil sesekali berteriak minta tolong sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Namun nahas, saat warga berusaha memberikan pertolongan dengan menggotongnya menggunakan gerobak untuk menuju rumah sakit Bhayangkara ia sudah dinyatakan meninggal dunia.
Pasca kejadian itu, Tim Gabungan dari Jajaran Polda Kalteng, Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut langsung mengerahkan pasukan untuk mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan, hingga berhasil meringkus 8 orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
Dari 8 orang yang berhasil diringkus, 6 diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan 2 orang masih dalam tahap pemeriksaan lantaran ada kaitannya dengan peredaran gelap narkoba di kampung puntun tersebut.
Hasil dari penyelidikan lanjutan, ternyata masih ada 4 orang lagi yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan tersebut termasuk pelaku utama yang kini masih diburu Polisi.