bakabar.com, SURABAYA - Pengelolaan sampah Banyuwangi jadi contoh Dekarbonisasi Nasional. Manajemen sampah tersebut penting untuk mengurangi efek pemanasan global.
“Banyuwangi adalah contoh penanganan sampah yang dilakukan Pemkab mendapat dukungan dari sektor privat dan masyarakatnya sendiri,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendriati dalam keterangannya, Minggu (12/11).
Menurut Nani, Pemerintah pusat akan memberikan dukungan dan memfasilitasi pelaksanaannya. Hal itu sudah ditunjukkan oleh Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga: Kurangi Sampah 41 Ribu Ton, Banyuwangi Perkuat Kerja Sama dengan Norwegia
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi hal itu. Menurut dia, Banyuwangi memiliki sejumlah program untuk pengelolaan sampah.
Bahkan, Pemkab Banyuwangi telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas program pembangunan. Karenanya penanganan sampah di Banyuwangi dinilai komprehensif dari hulu ke hilir.
Misalnya, membuat regulasi persampahan mulai peraturan daerah, peraturan bupati, hingga Surat Edaran tentang pengelolaan dan pengurangan penggunaan plastik.
Baca Juga: Gegara Bakar Sampah, Pabrik Hangus Terbakar di Depok
Pihaknya juga menetapkan pengelolaan persampahan sebagai salah satu indikator penilaian dalam rapor desa.
“Rapor itu akan menentukan alokasi anggaran tiap desa,” terang Ipuk.
Selain itu, Pemkab juga getol kampanye perubahan perilaku kepada masyarakat dan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Persampahan. Serta aktif berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menangani sampah, mulai dari NGO hingga sektor privat.
Untuk diketahui, dekarbonisasi merujuk pada proses mengurangi emisi gas rumah kaca. Terutama karbon dioksida yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.