kecelakaan kerja

Kecelakaan Kerja di Tambang IMIP, SPN: 5 Tewas Sejak Januari 2023

Ketua DPC SPN Morowali dan Morowali Utara, Katsaing, buka suara mengenai kasus kematian yang dialami pekerja di kawasan PT IMIP, Sulteng.

Featured-Image
Aktivitas bongkar muat nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) Morowali dan Morowali Utara, Katsaing, buka suara mengenai banyaknya kasus kematian yang dialami pekerja di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang terletak di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Dari informasi yang dikumpulkan SPN, Katsaing mengungkapkan, sejak Januari - Agustus 2023, setidaknya ada lima orang pekerja yang meninggal dunia di kawasan tambang PT IMIP.

Jumlah itu menurutnya, sama dengan angka korban jiwa sepanjang tahun 2022 lalu. "Tapi ini yang saya tahu, bisa jadi lebih," ungkap Katsaing kepada bakabar.com Senin (7/8).

Baca Juga: Kecelakaan Berulang di Industri Nikel, JATAM: Kami juga Heran

Peristiwa kecelakaan kerja yang menewaskan seorang buruh PT Ocean Sky Metal Industry (OSMI) pada Kamis (3/8) dibenarkan oleh Katsaing yang juga bertugas sebagai pengawas bongkar muat nikel. Menurutnya, peristiwa nahas itu terjadi ketika buruh tersebut sedang bertugas.

"Iya, benar ada yang meninggal. Dia itu lagi mengeruk slack (limbah nikel)," terangnya.

Meski mengetahui kebenaran peristiwa itu, Katsaing mengaku tidak mengenal identitas korban. Alasannya, jarak tempat ia bekerja cukup jauh dari korban yang mengalami kecelakaan.

Baca Juga: Pekerja Tambang jadi Korban, Trend Asia: Pengawasan Negara Minim

"Kita juga beda perusahaan. Lokasi kerjanya tuh nggak berdempet-dempetan, berjauhan gitu," paparnya.

Katsaing lalu membenarkan, informasi mengenai kecelakaan kerja tersebut memang sengaja ditutup-tutupi. Buktinya, ia baru mengetahui adanya kecelakaan kerja di PT OSMI pada siang harinya, Kamis (3/8).

Adapun kecelakaan terjadi pada pukul 04.00 WITA dini hari. "Saya juga baru tahu siang, informasi itu (kecelakaan kerja) selalu ditutup-tutupin," terang Katsaing.

Editor


Komentar
Banner
Banner