ojek online

Kebijakan Baru Gojek-Grab Bakal Bikin Ojol Langka, Apa Kata Driver?

Kebijakan baru Gojek-Grab diprediksi membuat driver Ojek online (Ojol) semakin langka di masa depan.

Featured-Image
Ilustrasi, ojek online. Foto-Net.

bakabar.com, JAKARTA - Kebijakan baru Gojek-Grab diprediksi membuat driver Ojek online (Ojol) semakin langka di masa depan.

Hal itu diucapkan Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono beberapa waktu lalu. Lantas bagaimana pendapat para driver?

"Jika dibandingkan dulu, tentu saja potongan aplikator saat ini lebih besar. Tapi mau bagaimana lagi, soalnya ini mata pencarian utama saya," ujar salah seorang driver Ojol, Randy di kawasan Ragunan pada tim bakabar.com, Rabu (26/4).

Pria yang sudah menjadi tukang ojek selama bertahun-tahun itu mengaku hanya bisa pasrah dengan semakin tingginya potongan yang perusahaan tersebut berikan kepadanya.

Baca Juga: Kebijakan Baru Gojek-Grab Diprediksi Bakal Bikin Ojol Langka

"Cuma bisa pasrah aja. Paling kalau mau hemat ya kurangin biaya makan sama buat rokok aja sih," imbuhnya.

Meski begitu, ia mengaku tidak setuju dengan pendapat Igun yang mengatakan nantinya pengemudi ojol bakal langka.

"Mau gimana juga, masyarakat butuh banget ojol buat nganter orang atau makanan, jadi kalo dibilang bakal langka, sepertinya tidak," tuturnya.

Sependapat dengan Randy, driver ojol lain, Ronal mengaku sulit untuk menghapus eksistensi ojol di kalangan masyarakat saat ini.

Baca Juga: Gojek Tambah Fitur Baru untuk Layanan Pengiriman Logistik GoSend

"Biarpun potongannya tinggi, tapi khusus nama Gojek dan Grab udah yang paling terkenal di Indonesia. Jadi ya, pasti ada aja pelanggannya," tukasnya.

Ia bahkan mengaku tidak tertarik untuk pindah ke agensi layanan transportasi lain meski menawarkan potongan aplikator yang tidak sebesar kedua nama tersebut.

"Kalau saya cari aman saja deh, jadi tidak mau pindah ke agensi sebelah," pungkasnya.

Sebagai informasi, potongan komisi yang dibebankan kepada mitra pengemudi naik menjadi 22% di tahun 2022 dari sebelumnya sebesar 20,4% pada tahun 2021.

Belum lagi dengan bonus yang tak kunjung didapatkan driver, tak seperti saat tahun pertama kala ojek online mulai beroperasi di Indonesia.

Editor


Komentar
Banner
Banner