Kalsel

Kebagian Bantuan Kuota Internet, Guru di Batola Bernapas Lega

apahabar.com, MARABAHAN – Kendati belum memperoleh notifikasi, bantuan kuota internet umum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan…

Featured-Image
Seorang siswa memfoto lembar jawaban untuk selanjutnya dikirim kepada guru melalui WhatsApp. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Kendati belum memperoleh notifikasi, bantuan kuota internet umum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melegakan sejumlah guru di Barito Kuala.

Dijadwalkan Kemendikbud menyalurkan bantuan kuota internet mulai 22 September 2020. Tak cuma siswa, bantuan juga diterima tenaga pendidik.

Untuk tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta jenjang pendidikan dasar dan menengah, mendapatkan 42 GB per bulan.

Dari 42 GB kuota internet bantuan tersebut, semua guru memperoleh 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.

“Bantuan kuota internet tersebut hampir sesuai keinginan, karena juga disediakan kuota internet umum,” sahut salah seorang guru SMPN 2 Kuripan, Noormaidah, Selasa (22/9).

“Dengan menggunakan kuota internet umum, bahan pembelajaran dan soal-soal latihan masih dapat disampaikan melalui WhatsApp. Demikian pula pengumpulan tugas-tugas,” imbuhnya.

Dibanding aplikasi pembelajaran semacam Ayo Belajar, Duolingo, Edmodo, Eduka System dan Google Classroom, penggunaan WhatsApp dinilai lebih mudah dan praktis.

Tidak hanya familiar untuk mereka yang terlibat langsung dalam pembelajaran. Orang tua siswa juga dapat memantau pembelajaran dan tugas-tugas anak mereka melalui aplikasi yang sama.

“Kami pernah menerima bantuan kuota dari salah satu provider seluler. Namun kuota belajar yang disediakan tak pernah terpakai untuk mengakses Zoom atau Classroom, karena pembelajaran banyak disampaikan melalui WhatsApp,” beber Noormaidah.

Selain menjadi aplikasi sejuta umat, WhatsApp masih dapat digunakan di kawasan sinyal rendah, bahkan melalui telepon seluler 3G sekalipun.

“Sekalipun tidak seperti aplikasi belajar, penggunaan WhatsApp sebagai media belajar daring masih dapat disiasati,” timpal Wawan Setiawan, Kepala Sekolah SMPN 8 Tamban.

“Caranya selain mengirim soal-soal latihan dan pembelajaran tertulis, guru dapat mengunggah video penjelasan singkat tentang materi pembelajaran,” imbuhnya.

SMPN 8 Tamban memberlakukan sistem dua mata pelajaran dalam setiap pekan. Setiap Senin atau Kamis, guru hanya mengirimkan bahan ajar, baik tertulis maupun visual.

Selanjutnya setiap Selasa atau Jumat, guru mengirimkan soal-soal latihan. Kemudian saban Rabu atau Sabtu, siswa diharuskan mengumpulkan semua jawaban.

“Pengumpulan tugas dapat dikirim melalui WhatsApp atau diantar langsung ke sekolah. Khusus diantar langsung, kami menyusun penjadwalan agar tak terjadi kerumunan,” jelas Wawan.

“Kami juga menyiagakan guru piket setiap hari. Melalui guru piket, siswa dapat langsung menanyakan hal-hal yang terkait dengan pelajaran maupun penugasan,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner