Megaproyek IKN

Kawal Megaproyek IKN, AJI Beri Pelatihan bagi Jurnalis dan Warga

Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dipercepat setelah Kaltim ditunjuk sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) Nusantara pada Agustus 2019 lalu.

Featured-Image
Suasana dalam pelatihan liputan mendalam dan jurnalisme warga yang digelar AJI dan Yayasan Kurawal. (Foto: AJI Samarinda)

bakabar.com, SAMARINDA- Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dipercepat setelah Kaltim ditunjuk sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) Nusantara pada Agustus 2019 lalu.

Mega proyek di IKN diprediksi membutuhkan pasokan energi yang besar. Di sisi lain, proses pembangunan sejumlah PSN diproyeksikan berimbas pada lingkungan dan masyarakat sekitar. 

Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di sekitar IKN, khususnya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan mengalami dampaknya.

Menyikapi hal itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Yayasan Kurawal menggelar pelatihan kepada warga dan jurnalis. Tujuannya untuk mengawal pendirian PSN di IKN maupun di daerah lainnya yang terhubung dengan mega proyek tersebut.

Baca Juga: Klaim KLHK: Tambang Ilegal di IKN Sudah Beres!

Pelatihan terpusat di Samarinda pada 1-3 September 2023. Secara khusus di pelatihan tersebut, AJI dan Kurawal menggandeng media siber, Independen.id. Adapun fokus pelatihan merancang liputan mendalam atau indepth reporting.

Selain memberi pelatihan terhadap jurnalis, AJI dan Kurawal bekerja sama dengan Tempo Witness juga menggelar pelatihan jurnalisme warga. Pelatihan yang diperuntukkan bagi warga tersebut, bertujuan memahirkan warga yang terkena dampak pembangunan dalam menyuarakan masalah yang terjadi di sekitar mereka.

Ketua AJI Kota Samarinda Nofiyatul Chalimah mengungkapkan, melalui kegiatan ini, jurnalis di benua etam (julukan Kaltim) bersama warga bisa bersinergi untuk memberitakan peristiwa yang terjadi demi kepentingan publik.

"Awalnya bisa saling mengenal dulu. Kemudian saling mendukung untuk melakukan kerja jurnalistik. Khususnya untuk mengusung isu-isu proyek strategis nasional dan juga pada isu energi," kata perempuan yang karib disapa Nofi itu, dalam keterangannya, dikutip Rabu (6/9).

Baca Juga: LIMA: Masalah Tambang Ilegal di IKN Akibat Keegoisan Jokowi

Pada pelatihan ini, jumlah peserta sebanyak 30 orang. Rinciannya, 15 jurnalis (media cetak hingga daring) berasal dari Bontang, Samarinda, dan Balikpapan ditambah 15 peserta jurnalisme warga yang sebagian besar berdomisili di Sepaku.

Selama tiga hari pelatihan, peserta mendapatkan materi dari orang-orang yang kompeten di bidangnya masing-masing. Mereka adalah Bayu Wardana dan Nani Afrida (Independen.id) dan Agung Sedayu dan Aisha Shaidra (Tempo Witness).

Trainer Jurnalisme Warga Aisha Shaidra mengungkapkan peserta bisa memahami materi dengan cepat. Melalui pelatihan ini, Aisha berharap warga dapat mengadvokasi diri mereka sendiri ketika muncul persoalan di wilayah IKN.

"Tempo Witness mengajarkan memahami permasalahan mereka di lingkungan IKN. Bukan hanya dampak masyarakat, tapi juga dampak-dampak lingkungan," paparnya.

Baca Juga: Hingga Juli 2023, Kementerian PUPR Rampungkan 87 PSN

Sementara itu, trainer liputan mendalam, Nani Afrida menjelaskan, pelatihan tersebut penting untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam melakukan pemberitaan yang mendalam berdasarkan data dan fakta dari lapangan.

Capaiannya diukur dari jumlah laporan mendalam yang dihasilkan tentang PSN di kawasan IKN. Nani juga menyebut, materi yang mereka suguhkan terhubung dengan substansi yang diberikan pada jurnalisme warga.

"Harapannya jurnalis dan warga bisa berkolaborasi. Saling bertukar informasi tentang situasi di lapangan. Jadi nggak ada kotak-kotakan lagi," paparnya.

Nani dan Aisha sepakat bahwa antusiasme warga dan jurnalis peserta pelatihan di Kaltim sangat besar. Terutama untuk memahami isu terkait pembangunan proyek strategis nasional di IKN.

Editor


Komentar
Banner
Banner