Nasional

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kalsel Naik

apahabar.com, BANJARMASIN – Sepanjang 2018, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) mencatat, angka kekerasan terhadap…

Featured-Image
Ilustrasi kekerasan anak. Foto – globaltimes.cn

bakabar.com, BANJARMASIN – Sepanjang 2018, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) mencatat, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalsel naik.

“Kasus kekerasan di 2018 cenderung meningkat dibanding 2017 dari 205 kasus menjadi 215 kasus,” ungkap Kepala DPPPA Kalsel, Husnul Khatimah kepada bakabar.com, hari ini.

Husnul mengatakan, per 22 November 2018 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 215 kasus.

“Ini data dari aplikasi simponi PPA atau sistem informasi perlindungan Perempuan dan anak,” ucapnya.

Pihaknya sudah menangani 198 kasus. Sisanya masih dalam proses penanganan. Tambahnya, peningkatan kasus itu berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan terkait kasus kekerasan.

Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sebelumnya telah mengembangkan sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Apklikasi itu dikembangkan melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) sebagai upaya membentuk Satu Data Kekerasan Nasional.

Lewat aplikasi itu dapat diakses semua unit layanan penanganan korban kekerasan perempuan dan anak di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten dan kota secara up to date, real time dan akurat.

Reporter :M Robby

Editor : Fariz



Komentar
Banner
Banner