Borneo Hits

Ratusan Kasus Kekerasan Terjadi di Kalsel Selama Enam Bulan, Mayoritas Korban Anak Perempuan

Sepanjang Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 308 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi Kalimantan Selatan.

Featured-Image
Total kasus kekerasan terhadap anak di Kalsel. Foto ilistrasi: Tempo

bakabar.com, BANJARBARU - Sepanjang Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 308 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi Kalimantan Selatan.

Data tersebut berdasarkan laporan dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA).

Dari total kasus, jumlah korban mencapai 330 orang yang terdiri dari 193 anak-anak dan 137 dewasa. Hal yang memprihatinkan adalah korban anak didominasi perempuan sebanyak 126 orang, sementara anak laki-laki berjumlah 67.

Banjarmasin menjadi kota dengan jumlah kasus tertinggi hingga 89 kasus dengan rincian 21 kekerasan fisik, 48 psikis, dan 27 seksual.

"Disusul Hulu Sungai Selatan dengan 40 kasus, dan Banjarbaru dengan 37 kasus," papar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel, Husnul Hatimah, Kamis (24/7).

Ditinjau dari kekerasan yang dialami korban, 143 di antaranya kekerasan psikis, 105 kasus kekerasan seksual, 83 kasus kekerasan fisik, 8 kasus ekploitasi, 1 kasus perdagangan orang, 16 kasus penelantaran dan 56 kasus lainnya.

"Kekerasan seksual juga tercatat tinggi di sejumlah daerah seperti Banjarmasin 27 kasus, Banjarbaru 13 kasus, dan Barito Kuala (11 kasus)," jelas Husnul.

Adapun total kasus tersebut menurun jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 815 kasus dengan 862 korban.

"Upaya pemerintah untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah dengan menguatkan kualitas keluarga, termasuk edukasi dampak kekerasan terdahap anak," jelas Husnul.

Editor


Komentar
Banner
Banner