bakabar.com, BANJARMASIN - Polisi yang bertugas piket saat insiden kaburnya enam tahun di Polresta Tapin sudah hampir bisa dipastikan mendapat sanksi.
Pasalnya, kasus kaburnya enam tahanan narkoba itu sarat akan unsur kelalaian petugas jaga, hingga para tahanan berhasil lari dari tahanan.
"Itu pasti lalai. Pasti diproses," ujar Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Andi Rian R Djajadi di Mapolda Kalsel, Kamis (27/4).
Jenderal bintang dua itu mengatakan, bahwa dia telah memerintahkan kepada Kapolres Tapin untuk segera memproses petugas tersebut.
"Kalau kelalaian tetap kita proses. Kelalaian anggota. Saya sudah perintahkan Kapolres anggota yang lalai proses," ujar mantan Dirtipidum Mabes Polri itu.
Selain itu, imbas dari kejadian itu seluruh Rumah Tahanan Polisi (RTP) di seluruh Polres termasuk di Polda Kalsel bakal diaudit. Hal itu dilakukan agar kejadian serupa tak terulang.
"Saya sudah perintahkan melalui pak Wakapolda untuk turunkan tim audit RTP. Manajemen pengelolaan tahanannya. Termasuk sistem yang diterapkan di masing-masing Polres. Termasuk di Polda. Sudah saya perintahkan untuk lakukan audit," tegasnya.
Sejumlah ini, dari enam tahanan masih ada satu yang buron. Sementara satu tahanan lagi berinisial SY meregang nyawa usai penangkapan di kawasan hutan Lokpaikat, Tapin.
Baca Juga: Satu dari Lima Tahanan Kabur di Tapin yang Diamankan Meninggal Dunia
Di sisi lain proses pengejaran terhadap SY masih terus dilakukan. Tak tanggung-tanggung, Selain Polres Tapin, Polda Kalsel juga menerjunkan tim gabungan dari tiga Direktorat, Kriminal Umum, Narkoba, dan Intelkam.
"Tim masih bekerja di lampang untuk memburu. Ada tiga direktorat Intelkam, Krimum, dan Narkoba. Saya imbau menyerahkan diri, lebih bagus. Jangan sampai nanti ketika ketemu baru tindakan tegas," beber Andi Rian.
Baca Juga: 6 Tahanan Kabur dari Polres Tapin, Berikut Identitas Lengkapnya
Disinggung soal tewasnya SY, Andi Rian mengklaim sama seperti pernyataan dokter RSUD Datu Sanggul bahwa tersangka mati itu meregang nyawa karena kelelahan.
"Yang meninggal memang karena kelelahan. Jadi begitu diamankan lima kalihatan terjadi kelelahan saya minta Kapolres bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Ketika dibawa ternyata yang satu tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal," jelasnya.
SY juga sempat mendapatkan tindakan tegas dengan tembakan di kaki lantaran melawan saat akan diamankan.
"Dia juga residivis ada 365 (kasus pencurian), kemudian juga narkoba. Penangkapan awal sebelum dia lari ini cenderung melawan," beber Andi Rian.