Banjarmasin Hits

Kasus Dugaan Kampanye Kadisdikbud Kalsel, Pengamat: Harus Jadi Pelajaran untuk ASN

Pengamat politik Mahyuni ikut memberikan komentar terkait pernyataan kontroversial Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel, Muhammadun.

Featured-Image
Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun saat sambutan dan menyelipkan kata-kata berbau kampanye di salah satu sekolah di Banjarmasin. Foto-tangkapan layar

bakabar.com, BANJARMASIN - Pengamat politik Mahyuni ikut memberikan komentar terkait pernyataan kontroversial Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel, Muhammadun.

Untuk diketahui, Bawaslu Kalsel saat ini sudah melimpahkan kasus tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

"Kita tunggu sanksi apa yang diberikan oleh KASN terhadap yang bersangkutan. Mudah-mudahan sanksinya sepadan dengan apa yang telah diperbuatnya,” ujarnya, Jum'at (17/11).

Baca Juga: Tak Hanya Sanksi Disiplin, Ancaman Pidana Menanti Kadisdikbud Kalsel

SMahyuni berharap seluruh ASN, termasuk anggota TNI dan Polri dapat menjadikan kasus Madun ini sebagai pelajaran. Dia meminta ASN tetap menjaga netralitas, menjelang dan selama Pemilu. 

“Setidaknya kasus ini memberikan pelajaran bagi ASN, prajurit TNI, Polri, kepala desa agar berperilaku netral dalm kontestasi pemilu,” harapnya.

Baca Juga: Hanya Status, Sayangnya Bandara Syamsudin Noor Belum Punya Rute Internasional

Dia kemudian memberikan apresiasi kepada kinerja Bawaslu Kalsel yang sudah mengawal kasus ini. "Kerja-kerja pengawasan patut kita apresiasi," katanya. 

Sebelumnya, Muhammadun memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Banjarmasin pada Senin (13/11).

Pemanggilan itu untuk mengklarifikasi dugaan kampanye saat acara Job Fair 2023 di SMKN 3 Banjarmasin, Senin (6/11) lalu. 

Ditanya soal pertanyaan apa saja yang diajukan Bawaslu, Madun, sapaanya, tak menjawab gamblang. "Pertanyaan umum saja. Lebih lengkapnya ke Bawaslu saja," ujarnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner