LIFESTYLE

Kasus Bunuh Diri Meningkat, Bukti Warga Korea Selatan Tak Bahagia?

Korea Selatan merupakan negara dengan industri hiburan paling maju di dunia. Bahkan, kontribusinya mencapai USD1,6 triliun pada tahun 2020.

Featured-Image
Ilustrasi kasus bunuh diri terus meningkat di Korea Selatan. Foto: Net.

bakabar.com, JAKARTA – Korea Selatan merupakan negara dengan industri hiburan paling maju di dunia. Bahkan, kontribusinya mencapai USD1,6 triliun pada tahun 2020.

Selain itu, negara tersebut juga dikenal dengan kemajuan atas teknologinya. Melalui perusahaan seperti Samsung, negara tersebut bisa menjadi kompetitor Amerika Serikat dalam hal inovasi teknologi.

Kemajuan pesat yang diraih oleh Negeri Gingseng ini berhasil membuatnya tercatat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada urutan 10.

Tapi, Korea Selatan memiliki ‘penyakit’ yang merenggut banyak korban jiwa. Penyakit tersebut bahkan membawa penderitanya pada bunuh diri. Bahkan, World Health Organization (WHO) mencatatkan Korea Selatan pada urutan keempat sebagai negara dengan angka bunuh diri terbanyak di dunia.

Korea Selatan menerakan rasio di kisaran 28,6 kasus per 100 ribu penduduk. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan Jepang yang berhasil keluar dari kelompok 10 besar negara dengan kasus bunuh tertinggi di dunia.

Lantas, apa saja alasan yang membuat warga Korea Selatan cenderung memilih untuk bunuh diri?

Biaya Hidup Tinggi

WHO mencatat tingginya biaya hidup di Korea Selatan sebagai salah satu faktor yang meneybabkan masyarkaatnya ingin bunuh diri. Meski dikenal dengan salah satu negara Asia dengan gaji yang cukup tinggi, biaya hidup di Korea Selatan diketahui juga cukup besar.

Paling tidak biaya hidup untuk memenuhi kebutuhan bulanan di Korea Selatan membutuhkan dana minimal 1,5 juta won atau Rp12-18 juta.

Kondisi demikian yang membuat banyak warga Korea tertekan. Bahkan, banyak maysarakat pada kalangan lanjut usia memilih untuk bunuh diri dengan tujuan meringankan beban biaya hidup generasi muda.

Persaingan Hidup

Faktor lain yang mendorong banyaknya kasusu bunuh diri adalah kerasnya persaingan hidup masyarakat Korea Selatan. Pada generasi muda mereka banyak dipaksa untuk menghasilkan nilai akademisi yang terbaik.

Hal itu yang kemudian menyebabkan timbulnya depresi apda kalangan anak muda akibat beban akademik yang harus ditanggung.

Menurut WHO adat rasa malu dalam keluarga atas kegagalan akademik juga menjadi faktor yang mendorong banyaknya kasus bunuh diri pada kalangan pelajar Korea Selatan.

Selain itu, persaingan ketat dalam lingkungan pekerjaan juga menjadi salah satu faktor yang mendorong tingginya kasus bunuh di negara ginseng tersebut.

Salah anggota boyband Astro, Moonbin (25) diketahui meninggal dunia pada 20 April 2023. Ia dikabarkan meninggal dengan cara bunuh diri.

Anggota boy band K-Pop Shinhwa, Kim Dong Wan mengungkapkan bahwa kasus bunuh diri yang banyak terjadi di industri hiburan Korea terjadi akibat tingginya tekanan pekerjaan.

Tingginya tekanan pekerjaan tersebut menyebabkan stress berat yang dialami oleh sejumlah anggota K-pop. Terlebih karena tekanan berasal dari tingginya persaingan dalam industri tersebut.

Selain itu juga ketatnya aturan pola makan dan jadwal pekerjaan yang tinggi menambah beban sejumlah artis Korea.

Editor


Komentar
Banner
Banner