bakabar.com, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, rencananya akan ditutup seluruhnya dan berhenti beroperasi pada (31/12).
Sebab, untuk beberapa bulan terakhir jumlah pasien terdampak Covid-19 yang ada di Wisma Atlet berkurang pesat dari sebelumnya.
Terkait hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mendukung Pemberhentian operasi RSDC Wisma etlet.
"Pihak BNPB maunya agar RSDC itu segera ditutup," ucap Letjen TNI Suharyanto usai pertemuan dengan PJ Gubernur Heru Budi di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (27/12).
Baca Juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca, Antisipasi Prediksi BRIN Hujan Ekstrem Besok di Jabodetabek
Bukan tanpa alasan RSDC Wisma Atlet ditutup. Surhayanto menyebut jika saat ini hanya menyisakan empat orang saja pasien Covid-19 yang menghuni RSDC Wisma Atlet.
"Setelah kurang lebih tiga bulan terakhir tower-tower yang lain ini sudah tidak ada pasien. Bahkan per kemarin hanya tinggal empat orang di tower enam," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala BNPB itu menegaskan jika RSDC Wisma Atlet jika dibiarkan terus beroperasi hanya membebani anggaran negara.
"Maunya BNPB itu segera ditutup semua karena kan itu membebani anggaran, untuk efisiensi," tegasnya.
Baca Juga: Jabodetabek Berpotensi Banjir Besar, PJ Heru Usulkan Penerapan WFH
Namun, tetap saja pihaknya akan menunggu Pemerintah untuk memantau situasi dalam tiga bulan ke depan. Kemudian, akan diputuskan kembali bagaimana nasib RSDC Wisma Atlet.
"Kita lihat sampai tiga bulan ke depan, Januari, Februari, Maret, mudah-mudahan kondisi terkendali terus tidak ada lonjakan. Nanti akan disampaikan untuk tindakan selanjutnya," pungkasnya.