bakabar.com, BANJARMASIN - Karya Dapur Budaya Hulu Sungai Selatan (HSS) berhasil memenangkan kompetisi film pendek dengan Tema "Literasi dan Perpustakaan" di Gedung Teater Dispersip Kalsel, Kamis (30/5).
Film pendek berjudul Dialektika di Ujung Joran mengungguli 17 film pendek yang ikut kompetisi Dispersip Kalsel.
Perwakilan Dapur Budaya HSS, M Aditya Rahmadiyadi mengungkapkan film Dialektika di Ujung Joran banyak mengangkat isu lokal sekaligus memperkenalkan budaya yang ada di HSS.
"Kita ketahui orang Banjar suka meunjun dan mawarung yang menjadi salah satu budayanya. Nah ini kita coba angkat ke dalam film karena lebih dekat dengan penonton," paparnya.
Lanjutnya, dalam karya tersebut timnya juga ingin menunjukkan bahwa literasi dan digitalisasi satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena pentingnya teknologi dan pemanfaatan media sosial.
“Literasi dan digitalisasi bisa saling bantu, yang tua harus belajar, dan yang muda harus saling tau,” ucapnya.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie usai menyerahkan hadiah kepada pemenang menyampaikan lomba film pendek ini bertujuan untuk meningkatkan gemar membaca dikalanhan anak muda sekaligus mempromosikan perpustakaan.
Ia juga mempersilakan anak muda untuk menggunakan Gedung Teater Dispersip Kalsel sebagai wadah untuk berkreativitas.
"Saat ini zamannya audio visual, melalui lomba ini kami ingin memfasilitasi mereka untuk berkreasi dalam mengembangkan minat dan bakatnya," pungkasnya.
Untuk juara kedua diraih film berjudul Pelita dari Panggoeng Senie Boedaya karya PSB Tala. Ketiga diraih judul film Aku dan Perpustakaan karya Rezer Production.
Sementara itu untuk juara Harapan 1 diraih Mantita Studio dengan karya film berjudul Rabu Kamis. Harapan kedua diraih Kostkine Production dengan karya film berjudul Calistung dan Harapan Ketiga diraih SSA Project dengan film berjudul Buta Aksara.