Hot Borneo

Karhutla di Kalsel, Banjarbaru Paling Parah

Kebakaran hutan dan lahan memang menjadi ancaman serius bagi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Featured-Image
Kebakaran lahan di Banjarbaru beberapa waktu lalu. Foto: Manggala Agni

bakabar.com, BANJARBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memang menjadi ancaman serius bagi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Luasan hutan dan lahan yang terbakar di Kalsel hingga saat ini sudah ratusan hektare. Banjarbaru menjadi kota yang paling parah.

Dari total 176,35 hekatare hutan dan lahan yang terbakar, lahan di Banjarbaru paling banyak yang hangus.

Yakni 78,7 hektare hutan dan lahan di ibu kota provinsi ini yang terbakar. Disusul Kabupaten Tanah Laut dengan luasan 63,83 hektare.

Di posisi ketiga ada Kabupaten Banjar dengan luasan 27,9 hektare karhutla. "Kemudian Hulus Sungai Selatan 2,6 hektare dan Balangan 2,5 hektare," ujar Manajer Pusdalops BPBD Kalsel, Ricky Ferdyanto.

Adapun titik hotspot didominasi Kabupaten Tanah Laut dengan 587 titik disusul Balangan dengan 497 titik.

Baru-baru ini, BPBD Kalsel juga telah mendapatkan bantuan satu unit helikopter patroli sekaligus water bombing dari BNPB.

Heli sendiri didatangkan bersama bucket-nya dengan kapasitas 1.000 liter.

Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang menambahkan, heli ini rencananya digunakan untuk penanganan karhutla di ring satu (kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor).

"Dengan adanya heli, maka karhutla bisa segera kita atasi, sehingga asap tidak sampai mengganggu penerbangan di bandara," sebutnya.

Namun dalam beberapa hari terakhir hujan mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel, sehingga hotspot sudah jauh berkurang dibandingkan pekan lalu.

"Jadi heli belum beroperasi," sahut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Pormadi Dharma.

Ia menuturkan, rencananya heli akan diverifikasi oleh BNPB agar bisa segera terbang di Banua.

"Rencananya verifikasi Kamis atau Jumat pekan ini," tandas Pormadi.

Editor


Komentar
Banner
Banner