bakabar.com, JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda 20 hektare lahan gambut di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Penyebab kebakaran itu masih diselidiki.
Kebakaran itu terjadi di Kecamatan Kusan Tengah, Tanah Bumbu. Luas lahan gambut di wilayah tersebut mencapai lebih dari 1.000 hektare.
“Kobaran api yang membakar lahan gambut seluas 20 hektare berhasil dipadamkan dalam waktu tiga jam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin seperti dilansir dari Antara, Kamis (10/8).
Baca Juga: Karhutla di Hulu Sungai Selatan Berimbas di 7 Kecamatan
Saat ini, pihak kepolisian tengah menyelidiki penyebab karhutla tersebut. Polisi akan memastikan terjadi unsur kesengajaan atau tidak.
"Kalau nanti ditemukan ada unsur kesengajaan, maka yang bersangkutan akan dilakukan proses hukum," kata Sulhadi.
Menurut dia, dampak karhutla di Tanah Bumbu tergolong kategori rendah. Terutama jika dibanding kota/kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
BPBD mencatat, ada 40 titik sumber panas sejak 2023 di Tanah Bumbu. Sebanyak 4 di antaranya merupakan titik api. Sementara sisanya adalah panas dari seng atap rumah, warga yang membakar sampah, dan batubara.
Baca Juga: Karhutla Kalsel Jadi Atensi Pusat, BNPB: Waspada Kekeringan!
Karenanya, BPBD Tanah Bumbu menempatkan 200 personel di setiap kecamatan sejak 2023 untuk mencegah karhutla. Mereka dilengkapi dengan peralatan pemadam api seperti kepyok, semprot gendong, garu, sekop dan lain sebagainya.
“Petugas tersebut dibekali materi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut andil mencegah karhutla di wilayahnya,” papar Suhaldi.
Sebagai informasi, Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel menyebutkan luas peristiwa karhutla mencapai 1.170,89 hektare pada Minggu (6/8). Dengan 4.345 titik api yang menyebar pada 13 kabupaten dan kota.