bakabar.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Rycko Amelza Daniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggantikan Boy Rafli Amar.
"Pak Rycko akan menduduki jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang nanti akan dilantik Bapak Presiden (Joko Widodo)," kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3).
Baca Juga: Rycko Amelza Daniel Siap Jabat Kepala BNPT
Ia menerangkan bahwa perwira tinggi lainnya yang ditunjuk Kapolri untuk mengemban tugas sebagai kepala badan yakni Irjen Pol. Suntana, Irjen Pol. Nana Sudjana, dan Irjen Pol. Rudy Sufahriadi.
Nana Sudjana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan, mendapat penugasan sebagai Sekretaris Jenderal DPR RI. Kemudian, Suntana mendapat tugas di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) setelah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat.
"Kemudian, ada Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, beliau akan mendapat penugasan di Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas)," tambah Dedi.
Baca Juga: Lemkapi Kantongi Versi Ideal Calon Kepala BNPT
Rudy Sufahriadi sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
Kemudian dalam serah terima jabatan di Mabes Polri, Kapolri mengatakan bahwa para pejabat utama Mabes Polri dan para Kapolda untuk menjabarkan dan mengimplementasikan arahan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri, beberapa waktu lalu.
Arahan Jokowi berkaitan dengan pengawalan investasi, memantau inflasi, memantau pertumbuhan ekonomi baik makro maupun mikro secara detil, serta melakukan penindakan secara tegas kepada yang ilegal.
Tujuh kapolda yang dilantik dalam kegiatan tersebut ialah kapolda Jawa Barat, kapolda Kalimantan Barat, kapolda Lampung, kapolda Gorontalo, kapolda Sulawesi Tengah, kapolda Sulawesi Selatan dan kapolda Metro Jaya.
Baca Juga: BNPT Sebut Pekerja Migran di Negara Maju Rawan Terpapar Radikalisme
"Kapolri juga menekankan bahwa sebentar lagi Polri akan menjalani Operasi Ketupat, baik arus mudik maupun arus balik, seluruh pejabat utama Polri dan kapolda untuk betul-betul mengantisipasi sejak dini, melakukan check and recheck kembali untuk mempersiapkan pospam, posyan, pos terpadu, sarana dan prasarananya," jelasnya.
Setelah Operasi Ketupat, Polri akan menghadapi pengamanan untuk ASEAN Summit di Labuan Bajo, NTT, di mana pengamanan yang akan diterapkan sama dengan pengamanan KTT G20 di Bali.
"Kami punya kisah sukses di G20. Sistem keamanan G20 akan diterapkan pada ASEAN Summit Labuan Bajo," ujar Dedi.