bakabar.com, BANJARMASIN – Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, pihak kepolisian terus berinovasi. Semisal dengan membentuk kampung sehat atau kampung tangguh.
Pembentukan kampung tangguh ini, seluruh unsur dilibatkan. Tak terkecuali masyarakat yang memiliki peranan penting dalam inovasi Polri. Mengingat program ini dampaknya secara langsung dirasakan masyarakat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima bakabar.com, Sabtu (11/9), sederet kampung tangguh telah diluncurkan di Kalimantan Selatan dengan tajuk ‘Kampung Tangguh Banua’.
‘Kampung Tangguh Banua’ yang diinisiasi Polda Kalimantan Selatan (Kasel) ini menyasar 67 kampung atau desa yang tersebar di 13 kabupaten. Kalsel juga menjadi salah satu provinsi yang penyebaran Covid-19 cukup masif.
Untuk wilayah Hulu Sungai Utara, terdapat 7 kampung tangguh Banua yang telah diresmikan oleh Kapolres HSU AKBP Pipit Subiyanto bersama forkopimda setempat. Yaitu, kampung tangguh Banua Desa Pinangkara Kecamatan Amuntai Tengh, Desa Palimbangansari Haur gading, Desa Murung Asam Kecamatan Sei Pandan, Desa Karias Dalam Kecamatan Banjang, Desa Sei Durait Hulu Kecamatan babirik, Desa Danau Panggang dan Desa Banyu Hirang di Kecamatan Amuntai Selatan.
Kapolres HSU AKBP Pipit Subiyanto mengatakan inti kampung ini sebagai upaya melawan corona berbasis lingkungan RT/RW. Masyarakat secara langsung dilibatkan untuk menjaga kampungnya dari penularan corona.
Menurutnya, pembentukan kampung tangguh bukan tanpa alasan. Hal itu semata-mata untuk pencegahan Covid-19, recovery ekonomi hingga kesiapan menuju new normal (kehidupan normal baru) ditengah-tengah masyarakat.
“Kampung ini sangat efektif mencegah penularan Covid-19,” kata AKBP Pipit Subiyanto kepada bakabar.com usai acara gowes bersama di kampung tangguh banua Desa Banyu Hirang, Sabtu.
Ia juga menjelaskan melalui kampung tangguh, pemerintah lebih mudah cara penanganan dan pencegahan covid-19. Namun harus seiring dengan recovery ekonomi, menuju new normal.
"Yang tidak kalah penting, Kampung Tangguh ini juga mempersiapkan ketahanan pangan masyarakat. Sehingga, masyarakat tetap dapat produktif di tengah pandemi Covid-19," pungkasnya.
Editor: Fariz Fadhillah