bakabar.com, BANJARBARU - Peternak babi di Jalan Danau Seran, Guntung Manggis, Banjarbaru, meminta kebijakan otoritas setempat setelah satu-satunya tempat usaha dibongkar.
Sedikitnya 10 kandang babi yang ditertibkan, Kamis (28/3) lalu, karena dinilai telah menyalahi beberapa peraturan daerah (Perda) di Banjarbaru.
Namun demikian, peternak juga meminta kebijakan otoritas setempat. Salah satunya menyediakan tempat khusus.
“Kami dari peternak meminta kalau bisa disediakan lokasi, karena inilah satu-satunya sumber penghidupan kami dan anak istri. Kami meminta tolong pemerintah agar mengondisikan,” papar Ardi, salah seorang peternak.
"Sedianya kami legowo dengan pembongkaran tersebut. Namun kandang yang dibongkar berada di atas tanah kami sendiri. Juga dibongkar tanpa solusi dan kompensasi," tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarbaru, Said Abdullah, memastikan pembongkaran kandang babi tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Pembongkaran adalah tindakan terakhir, karena sebelumnya sudah dikeluarkan surat peringatan satu sampai ketiga, hingga pemasangan stiker peringatan. Bahkan jadwal pembongkaran pun kami beritahu," tukas Said.
Dijelaskan bahwa kandang babi di Jalan Danau Seran telah melanggar tata ruang, pengolahan limbah lingkungan hidup, peternakan, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Kami juga tidak menyediakan relokasi. Dalam peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Banjarbaru, memang tidak tersedia lokasi peternakan babi," tegas Said.
Sebelum menjadi kandang babi, lokasi tersebut masih berupa padang semak belukar dan pohon-pohon kecil. Namun seiring waktu, Danau Seran bertumbuh menjadi pemukiman.
"Memang sebelumnya area itu belum terpakai, tetapi sekarang sudah sangat dekat dengan pemukiman. Pun sebelum berkembang, pernah berdiri kandang ayam di sekitar kantor kelurahan," beber Said.
