Wisata Lumajang

Kali Pinus Poncosumo, Wisata Hutan dan Sungai yang Viral di Lumajang

Sebuah obyek wisata baru di Lumajang viral. Obyek wisata bernama Kali Pinus Poncosumo itu makin ramai dikunjungi.

Featured-Image
Objek Wisata baru Kali Pinus Poncosumo, Lumajang. Foto: apahabar.com/David Firmansyah

bakabar.com, LUMAJANG - Sebuah obyek wisata baru di Lumajang viral. Obyek wisata bernama Kali Pinus Poncosumo itu makin ramai dikunjungi. 

Kali Pinus Poncosumo berlokasi di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Jaraknya sekitar 35 kilometer dari pusat kota Lumajang. Wisata Kali Pinus Poncosumo mulai viral di akun-akun wisata seperti @visitlumajang dan @lumajang.ku

Untuk masuk kawasan wisata hanya cukup membayar 2.000 rupiah. Pengunjung bisa menikmati kesegaran alam yang masih asri di lokasi. Selain itu, juga terdapat persewaan tenda bagi pengunjung yang ingin camping. 

Pengunjung, mulai anak kecil hingga dewasa bisa menikmati kesegaran air jernih yang mengalir dengan pemandangan hutan pinus yang rindang.

Salah satu pengunjung Salwa (23) mengatakan, suasana di Kali Pinus Poncosumo sangat sejuk. Selain itu, pengunjung dapat berpiknik dengan nikmat.

"Suasana enak buat piknik dengan keluarga, viewnya juga bagus", ujar Salwa.

Tak perlu khawatir kelaparan, karena ada lima warung dan belasan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan dan minuman seperti bakso, gorengan, dan es sachetan.

Sementara itu, Bagus (27) juga salah satu pengunjung mengatakan, wisata Kali Pinus Poncosumo cukup bagus dan terasa masih alami. Namun, saat pengunjung mulai memadati kawasan wisata, tampak banyak sampah yang ditinggalkan.

"Wisata yang bagus dikunjungi bersama keluarga dan anak-anak, sayangnya mulai ramai dan banyak sampah berserakan", ucap Bagus.

Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arifin mengungkapkan, sedikit kecewa terhadap perilaku pengunjung yang abai terhadap papan imbauan dan tempat sampah yang disediakan.

"Sebenarnya tempat sampah dan papan imbauan untuk sampah sudah ada. Pengunjung diimbau untuk sadar lingkungan dan tidak mencemari sungai", kata Samsul Arifin

Editor
Komentar
Banner
Banner