bakabar.com, PARIS - Diwarnai penalti kontroversial, Timnas Indonesia U-23 kalah dari Guinea dalam playoff sepakbola Olimpiade 2024 di INF Clairefontaine, Paris, Kamis (9/5) malam.
Indonesia yang minus dua pemain kunci, langsung mendapat tekanan Guinea di menit-menit awal. Meski demikian, Garuda Muda masih bermain dengan cukup tenang.
Ketika bola berhasil dikuasai, Indonesia pun mencoba sesekali melakukan serangan balik. Namun usaha ini belum membuahkan hasil dalam 10 menit pertama.
Pratama Arhan mendapatkan peluang seusai melakukan tusukan dari kiri. Namun tendangan bek sayap ini masih terlalu lemah dan bisa diamankan kiper Soumaila Sylla.
Pertandingan sempat terhenti di menit 20, karena Witan Sulaeman harus mendapatkan perawatan setelah beradu kepala dengan Issiaga Camara.
Kepala Witan Sulaeman terlihat berdarah sehingga harus diperban. Sementara Issiaga Camara sama sekali tidak kenapa-kenapa.
Lantas di menit 29, Guinea mendapat penalti akibat pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaiman terhadap Algassime Bah.
Keputusan wasit tersebut sempat diprotes pelatih Shin Tae-yong. Terlebih dari tayangan ulang, pelanggaran terjadi sedikit di luar kotak penalti.
Namun wasit bersikukuh dengan keputusan. Selanjutnya Ilaix Moriba yang menjadi eksekutor, sukses menaklukkan Ernando Ari.
Selepas gol tersebut, Marselino Ferdinan mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun sepakan pemain yang banyak disorot warganet ini masih jauh dari sasaran.
Guinea nyaris membobol gawang Indonesia di injury time. Bah mampu mencuri bola dan berhadapan satu lawan satu dengan Ernando. Untungnya sang kiper masih bisa melakukan blok.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Guinea: Jalan Terakhir ke Olimpiade 2024
Baca Juga: Ditunggu Guinea di Playoff Olimpiade, Perjuangan Timnas Indonesia U-23 Kian Terjal
Tak lama setelah babak kedua dimulai, Indonesia nyaris kecolongan gol kedua. Diawali pergerakan Bah di kiri kotak penalti dan berusaha dikejar Ernando Ari.
Selanjutnya Bah berhasil mengecoh Ernando dan mengumpan kepada Lamine Soumah di depan gawang. Soumah langsung melepas tembakan, tetapi Nathan Tjo-A-On berhasil melakukan blocking krusial di dekat garis gawang.
Lantas di menit 75, Indonesia dihukum penalti kedua. Wasit Francois Letexier menganggap pemain pengganti Alfeandra Dewangga telah menekel Algassime Bah.
Sama seperti penalti sebelumnya, Shin Tae-yong langsung melancarkan protes keras dan dihukum kartu merah. Terlebih dari tayangan ulang, kaki Dewangga lebih dulu menyentuh bola, sebelum membentur kaki Bah.
Akan tetapi kesempatan tersebut gagal dimaksimalkan Guinea. Bola sepakan Bah yang menuju kiri gawang terkena ujung jari Ernando, lalu membentur tiang dan keluar lapangan.
Selanjutnya Indonesia berusaha memanfaatkan waktu tersisa untuk menyamakan kedudukan. Di sisi lain Guinea mulai menurunkan tempo dan sesekali memancing emosi lawan.
Hingga pertandingan berakhir, skor tidak berubah. Asa Indonesia ke Olimpiade 2024 pun harus kandas, sekaligus memperpanjang penantian yang sudah berlangsung selama 68 tahun.
Sebaliknya Guinea melangkah ke babak utama sepakbola Olimpiade 2024. Mereka pun tampil lagi di Olimpiade, setelah Meksiko 1968.