Peristiwa & Hukum

Kado Akhir Tahun, Polda Kalsel Ungkap Kasus Penyelundupan 70,6 Kilo Sabu dan 12 Ribu Lebih Ekstasi

Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali mengungkap kasus penyelundupan sabu - sabu dalam jumlah besar. Ini jadi kado akhir Tahun 2024.

Featured-Image
Polda Kalsel merilis hasil pengungkapan penyelundupan 70,6 sabu - sabu dan 12 ribu lebih ekstasi. Foto: Syahbani

bakabar.com, BANJARBARU - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali mengungkap kasus penyelundupan sabu - sabu dalam jumlah besar. Ini jadi kado akhir tahun 2024.

Tak tanggung - tanggung ada sebanyak 70,6 kilogram sabu yang diungkap Subdit II dan III Ditresnarkoba Polda Kalsel, serta dari Polresta Banjarbaru di penghujung 2024 ini.

“Totalnya ada 70,6 kilogram sabu - sabu dan 12. 171 ekstasi,” ujar Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan melalui Direktur Resnarkoba, Kombes Pol Kelana Jaya usai pres rilis akhir tahun, Jumat (27/12) malam.

Dikatakan Kelana Jaya, dari pengungkapan kasus ini pihaknya berhasil mengamankan 10 tersangka. Rincinya dari Subdit II yang dipimpin AKBP Zaenal Arifien empat tersangka, dan mengamankan bukti sekitar 35 kilogram sabu-sabu.

Kemudian, Subdit III yang dipimpin AKBP Ade Harri Sistriawan meringkus tiga tersangka lain dengan barang bukti 23,5 kilogram sabu-sabu dan 12 ribu lebih butir ekstasi.

“Sedangkan sisanya, dari pengungkapan Satuan Reserse Narkoba Polres Banjarbaru mengungkap beberapa kilogram sabu-sabu dari tiga tersangka,” jelasnya.

Selain itu, dalam pengungkapan ini Ditresnarkoba Polda Kalsel juga menyita barang bukti berupa 450 gram serbuk ekstasi dan Happy Five (H5) sebanyak  500 gram.

“Ini juga dalam rangka untuk mendukung program Astacita dari bapak Presiden,” jelas Kelana.

Dijelaskan Kelana Jaya menyampaikan penyelundupan barang haram tersebut merupakan jaringan Internasional dan terindikasi masih ada kaitannya dengan gembok narkotika Freddy Pratama alias Miming.

“Jadi hasil pengungkapan ini merupakan jaringan Internasional yang kita masih selalu kembangkan dan selalu kita selidiki,” katanya.

Dari hasil penyidikan sementara yang mereka lakukan narkotika ini masuk ke Kalsel melalui beberapa pintu provinsi tetangga seperti Kalimantan Barat, Timur, Utara bahkan Pulau Jawa. 

“Penangkapannya di Banjarmasin, tapi hasil pengembangannya dari Kalbar, Kaltim, Kaltara sebagian dari Jawa,” jelasnya.

Lantas apakah ini disiapkan para pengedar untuk perayaan pergantian Tahun Baru 2025? Kelana belum dapat memastikannya. Namun yang jelas kata Kelana pihaknya masih melakukan pendalaman terkait hal itu.

Adapun modus operandi yang dilakukan para pengedar bermacam-macam. Dan yang terbaru para pelaku berupaya menyelundupkan barang haram tersebut dengan cara memasukkannya ke dalam tanker mobil yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.

“Yang terakhir kita ungkap itu, itu dalam mobil Strada yang bugnya sudah dimodif. Di bawah jok mobil bagian belakang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, peredaran narkotika di Kalsel memang tinggi di 2024 ini. Dari data yang dirilis Polda Kalsel tercatat ada sebanyak 1.743 kasus yang diungkap di tahun ini.

Dari ribuan kasus tersebut, sedikitnya 72 bandar,  1.361 pengedar, 661 kurir, dan 136 pengguna narkotika yang amankan. Dengan barang bukti sabu sebanyak 319.999,24 gram dan ekstasi 118.942 butir.

Editor
Komentar
Banner
Banner