bakabar.com, PALANGKA RAYA â Kasus virus corona sempat landai di Kalimantan Tengah. Namun kasusnya kembali melonjak pasca-libur panjang beberapa waktu lalu.
Setiap hari pasien terkonfirmasi Covid-19 terus bertambah. Bahkan pernah tembus di atas 200 orang dalam tiga hari berturut-turut.
“Terus bertambahnya kasus baru bermula dari libur panjang. Orang bepergian ke daerah yang belum terkendali kasus Covid, balik lagi ke daerah asal, sampai menyebar kemana-mana virusnya,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul, Selasa (15/12).
Ditambah lagi kecenderungan orang bepergian masih menggunakan tes anti bodi. Padahal, kata dia, risiko melesetnya sangat besar.
Proses pengisian kartu kewaspadaan kesehatan elektronik, health alert card (HAC) di bandara, dinilai tidak efektif, karena tergantung kejujuran oleh yang bersangkutan.
Suyuti memandang saat ini aktivitas masyarakat sudah berjalan biasa seperti tidak ada pandemi. Salah satu alasannya karena masih banyak warga yang tak percaya Covid-19.
“Saya masuk di grup media sosial, sebagian besar orang tidak percaya bahwa Covid itu ada dan ketika ada orang tenaga kesehatan yang memberikan informasi, malah dibuli ramai-ramai. Ini menjadi persoalan,”ujarnya.
Tentu saja hal itu menyebabkan orang yang sebelumnya hampir percaya bahwa Covid-19 itu ada, sekarang malah tidak percaya, dan pada akhirnya mengabaikan protokol kesehatan.
Di sisi lain, kasus baru terus bertambah, sehingga angka yang ditemukan juga makin banyak.
“Ini membuat jumlah sampel yang masuk setiap hari 1000 lebih dan anggap saja positif ratenya masih di 15 persen, maka minimal 150 kasus baru setiap harinya,”imbuhnya.