bakabar.com, BANJARBARU - Kualitas udara di Kalimantan Selatan mulai membaik. Hal itu disebabkan berkurangnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kembali membaiknya kualitas udara di Banua salah satunya disebabkan berkurangnya karhutla," papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, Minggu (8/10).
Baca Juga: Jenazah Mengapung di Perairan Laut Angsana Dikebumikan di Kaltim
Dari pantauan bakabar.com, kabut asap berkurang siginifikan di kawasan Liang Anggang, Landasan Ulin (bandara), Banjarbaru Utara serta sebagian wilayah di Kabupaten Banjar.
Jika bulan lalu kabut asap di kawasan itu sempat menghambat berjarak pandang hingga 300 sampai 500 meter, saat ini jarak pandang sudah mencapai 1.500 meter lebih. Jarak pandang di sejumlah titik sudah mendekati normal, tapi juga ada yang sudah kembali seperti semula.
Berdasarkan data indeks standar pencemar udara di Stasiun Banjarbaru, kualitas udara hari ini dalam kategori sedang dengan kategori kritis di particulate matter (PM2.5).
Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer).
Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Sedangkan parameter lainnya seperti PM10, SO2, CO2, O3, NO2, dan HC menunjukkan kualitas udara Banjarbaru dalam kategori baik.
Artinya, tingkat kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Perbaikan kualitas udara selaras dengan jumlah fire spot atau titik api yang berhasil dikendalikan.
Hal ini juga tak lepas dari upaya pemerintah dalam pemadaman dan pembasahan lahan di Ring 1 (kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor belakangan.
"Kembali membaiknya kualitas udara di Banua salah satunya disebabkan berkurangnya karhutla," papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana.
Baca Juga: Palestina - Israel Memanas, Indonesia Prihatin
Kualitas udara di Banjarbaru berada di angka 78 dengan kategori sedang. Hanifah berharap, karhutla di Banua terus menurun.
"Sehingga kualitas udara tidak lagi masuk dalam kategori tidak sehat," harapnya.
Hal senada juga disampaikan Kabid Penegakan Hukum dan Pengendalian LH, DLH Banjarbaru, Shanty Eka Septiani. Ia menyebut berkurangnya angka karhutla membuat udara terus membaik.
"Terlebih jika ada hujan sedang hingga lebat. Maka udara akan menjadi lebih baik," tandas Shanti.
Liang Anggang, Landasan Ulin (bandara), Banjarbaru Utara. Sebagian wilayah di Kabupaten Banjar.
Saat ini kabut asap di wilayah itu jauh sangat berkurang jika dibanding bulan lalu.
Jika bulan lalu kabut asap di kawasan itu sempat berjarak pandang 300-500 meter, sekarang jarak pandang sudah mencapai 1.500 meter lebih