Meski locus delicti atau lokasi pemerkosaan berada di Banjarmasin, namun VDPS sejatinya berdomisili di Banjarbaru.
Insiden pemerkosaan menimpa saat dia magang di Satresnarkoba Polresta Banjarmasin, Agustus silam.
UPTD Perlindungan Anak dan Perempuan Kalsel sampai hari ini belum memberi kepastian apakah akan memperpanjang bantuan terhadap VDPS.
Kali terakhir, UPTD beberapa kali hanya meminta VDPS untuk mengubah status BPJS menjadi Banjarmasin guna pengobatan psikatri.
Bantuan biaya pengobatan VDPS sendiri sudah habis terpakai sejak Agustus sampai Desember kemarin.
Seperti diwartakan sebelumnya, sekali berobat, tak kurang Rp1 juta harus dikeluarkan VDPS korban pemerkosaan oknum polisi di Banjarmasin.
Jangankan bulan depan, kini VDPS sudah mulai merogoh kocek pribadi di tengah aktivitasnya menyelesaikan skripsi.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: