Inflasi DKI Jakarta

Juni 2023, Inflasi DKI Jakarta Turun ke 3,20 Persen

BPS DKI Jakarta mencatat, inflasi tahun ke tahun (yoy) di DKI Jakarta terpantau kembali turun sebesar 3,20 persen untuk Juni 2023.

Featured-Image
Ilustrsi inflasi. FotoIstimewa

bakabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat, inflasi tahun ke tahun (yoy) di DKI Jakarta terpantau kembali turun sebesar 3,20 persen untukJuni 2023.

Penurunan tersebut merupakan yang keempat kali sepanjang paruh pertama tahun 2023. Bulan Februari 2023 inflasi Jakarta sebesar 4,07 persen, Maret turun menjadi 4,01, persen. Selanjutnya bulan Mei 3,52 persen, dan Juni ini turun menjadi 3,20 persen.

"Hal ini tentunya meringankan tekanan ekonomi di ibu kota. Melanjutkan penurunan pada bulan-bulan sebelumnya, sepanjang Juni 2023, inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat 3,20 persen, turun 0,32 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Statistisi Ahli Madya BPS DKI Qurrotul Aini dalam pemaparannya secara daring, Senin (4/7) .

Inflasi di DKI Jakarta terjadi hampir di seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan. 

Baca Juga: BPS Catat Mentimun hingga Soto di Jember Sumbang Inflasi di Jember

Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok transportasi dengan inflasi mencapai 8,78 persen. Diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan tingkat inflasi 3,67 persen.

Berikutnya terdapat kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi cukup tinggi yakni masing-masing 3,40 persen dan 3,10 persen.

"Sementara kelompok dengan inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan dengan inflasi 1,32 persen," imbuhnya.

Kelompok lain yang memberikan kontribusi tinggi terhadap inflasi tahunan Jakarta yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,66 persen) dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,64 persen). Inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terutama disumbang oleh kenaikan harga komoditas beras (0,216 persen), rokok kretek filter (0,117 persen), dan daging ayam ras (0,113 persen).

Baca Juga: Inflasi Bulan Juni, BPS: Sebesar 3,52 Persen, Kota Ambon Tertinggi

Sementara inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga lebih disebabkan oleh kenaikan harga komoditas kontrak rumah (0,309 persen), bahan bakar rumah tangga (0,156 persen), sewa rumah (0,097 persen).

Berdasarkan kontribusinya, inflasi tahun ke tahun pada Juni 2023 utamanya bersumber dari kenaikan harga barang dan jasa pada kelompok transportasi (1,00 persen). Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga bensin (0, 706 persen), angkutan dalam kota (0,080 persen), dan angkutan kereta api (0,056 persen) pada bulan-bulan sebelumnya.

Di sisi lain, secara bulan ke bulan (mtm), pada Juni 2023 Jakarta mengalami inflasi
ringan 0,01 persen. Angka ini lebih tinggi 0,11 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,10 persen.

"Rendahnya inflasi pada bulan ini dikarenakan kenaikan harga bahan pangan dan tarif angkutan udara jelang hari raya Idul Adha teredam oleh penurunan harga lainnya," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner