Bisnis

BPS Catat Mentimun hingga Soto di Jember Sumbang Inflasi di Jember

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kelompok makanan dan minuman masih tetap mendominasi menyumbangkan inflasi di Kabupaten Jember.

Featured-Image
Kepala BPS Jember Tri Erwandi usai rilis data inflasi bulan Juni 2023 di Kantor BPS, Senin (3/7). (Foto: apahabar.com/M Ulil Albab)

bakabar.com, JEMBER - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kelompok makanan dan minuman masih tetap mendominasi menyumbangkan inflasi di Kabupaten Jember.

Pada Bulan Juni 2023, inflasi Month to Month (MtM) di Jember mencapai 0,14 persen. Besaran inflasi terutama dipicu kenaikan sejumlah harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,68 persen.

Dari hampir 400 komoditas, mentimun mengalami perubahan harga tertinggi mencapai 24,29 persen, namun hanya memberi andil inflasi 0,01 persen.

Baca Juga: Inflasi Terkendali, Menko Airlangga: Hasil Koordinasi TPIP dan TPID

Kepala BPS Jember Tri Erwandi mengatakan, kendati mentimun mengalami lonjakan harga tinggi, namun andil inflasi mentimun rendah, karena hanya sedikit masyarakat di Jember yang membutuhkan.

"Tapi andilnya rendah, karena yang membutuhkan mentimun tidak banyak," kata Tri kepada bakabar.com, Senin (3/7). 

Sementara itu, komoditas rokok kretek memberikan sumbangan inflasi terbesar, meski kenaikan harga hanya 1,59 persen.

Dari 0,14 persen inflasi Jember, rokok kretek mencapai andil inflasi 0,04 persen. Kondisi serupa juga terjadi pada daging ayam ras dan telur.

Baca Juga: Inflasi Bulan Juni, BPS: Sebesar 3,52 Persen, Kota Ambon Tertinggi

Sementara setelah mentimun, komoditas yang menyumbang perubahan harga terbesar kedua yakni terong 12,97 persen dengan andil 0 01 persen. Baru kemudian cabai rawit 9 89 persen dengan andil 0,03 persen.

Tri menambahkan, satu komoditas yang tidak terprediksi yakni kenaikan harga soto, masuk dalam 10 besar dari 400 komoditas yang disurvei. Soto sendiri mengalami perubahan harga mencapai 3,95 persen dengan andil inflasi 0,01 persen.

"Harga soto ini jadi terkerek naik karena bulan kemarin harga telur dan ayam juga tinggi," kata Tri.

Baca Juga: Bapanas Jaga Kestabilan Harga 9 Komoditas Pangan untuk Tekan Inflasi

Sementara itu, dari 8 kota di Jawa Timur yang tercatat dalam Indeks Harga Konsumen BPS, Kota Probolinggo pada bulan ini menempati posisi inflasi tertinggi mencapai 0,18 persen, dan terendah di Kota Malang dengan inflasi 0,07 persen.

Untuk inflasi tahunan Year on Year (YoY), Jember masih menempati nomor 3 tertinggi, setelah Surabaya 4,91 persen, kemudian Sumenep 4,53 persen, baru kemudian Jember 4,31 persen.

Baca Juga: Bapanas Luncurkan Gerakan Pangan Murah untuk Menjaga Inflasi

Untuk itu BPS meminta agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tetap menjalin sinergi dan waspada. Apalagi dampak El Nino tahun ini diprediksi bisa menyebabkan meroketnya harga komoditas pertanian.

"Karena pernah tinggi, tahun 2022 inflasi tahunan pernah mencapai 7,9 persen. Dan itu tidak bisa langsung turun, tergantung inflasi bulanannya," katanya

Editor


Komentar
Banner
Banner