bakabar.com, MARTAPURA – Tingginya harga gas elpiji di pasaran membuat warga Kabupaten Banjar menjerit. Mereka pun terpaksa mencari sesuai kantong.
Warga Desa Tungkaran RT.008, Kecamatan Martapura Kota, Wahidah mengaku sempat membeli dua kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET). “Saya sempat membeli gas dengan harga Rp40 ribu,” kata Wahidah kepada bakabar.com, Senin (7/10).
Sudah harga segitu, warga desanya pun, kata Wahidah masih sulit mencari. “Biasanya saya ke sana ke mari mencari, karena di tempat biasanya saya membeli habis. Walaupun ada, tapi harganya selangit,” ungkapnya.
Namun, pencarian warga terhenti. Ketika mendengar salah satu pangkalan tidak jauh dari rumahnya menjual gas sesuai HET, ibu rumah tangga ini langsung mendatanginya.
Rupanya di sana sudah banyak warga. Pangkalan gas itu milik anggota Bhabinkamtibmas Polsek Martapura Kota, Brigadir Boby. “Di tempat Pak Boby ini saya mendapatkan dengan harga yang sangat murah,” terang Wahidah.
Boby baru membukanya hari ini. Dia hanya membuka setiap satu pekan sekali.
“Saya menjual satu tabung dengan harga Rp17.500 sesuai dengan harga Harga Eceran Tertinggi (HET). Karena saya tidak tega melihat masyarakat harus membeli gas dengan harga selangit,” timpalnya.
Boby sengaja membuka pangkalan tersebut, karena dia bertugas sebagai Polisi Masyarakat (Polmas), membina desa untuk menjadi lebih baik.
“Walaupun saya nantinya tidak berdinas di desa itu lagi, saya berharap nantinya akan dikenang. Niat saya murni membuka pangkalan ini untuk membantu masyarakat,” ujar Boby dengan senangnya bisa membantu warga, meski tak mendapatkan untung banyak.
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia September 124,3 Miliar Dolar
Baca Juga: 2020, Mendag Bertekad Hilangkan Minyak Goreng Curah
Reporter: AHC 15
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
