bakabar.com, BANJARMASIN - Masuk pekan kedua banjir Kalsel, sebagian wilayah Banjarmasin masih tergenang. Bendungan darurat belakang Klenteng Soetji Nurani Banjarmasin, Jalan Veteran pun disorot.
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali dan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalsel melihat ada yang tak beres pada bendungan yang dibangun di Muara Sungai Martapura, tepatnya belakang klenteng tersebut.
Bendungan kecil, dengan pondasi kayu dan tanah itu diduga jadi salah satu penghambat air turun menuju Sungai Martapura.
“Kalau tidak segera dibongkar, bagaimana pun juga air tidak segera turun ke sungai besar,” kata Ketua JPKP Winardi Sethiono.
Keberadaan bendungan itu, menurutnya keliru, air yang mestinya bisa langsung ke Sungai Maratapura malah terhambat.
Lalu, jika bendungan itu difungsikan menahan air pasang, hal itu malah tidak dimungkinkan. Sebab air bisa saja masuk melalui resapan karena termasuk daerah rawa.
“Walau dibendung, air tetap bisa masuk, sebab daerah kita ini rawa, jadi air lewat bawah tanah,” tekannya.
Kemudian, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali mengatakan hal tersebut sudah disampaikan pada pemerintah supaya aliran sungai tidak terhambat.
“Mestinya tidak perlu ditahan, los aja airnya ke Sungai Martapura,” kata Matnor Ali.
Sungai Veteran sendiri menjadi salah satu pembuangan genangan air dari kawasan Banjarmasin Barat.
Sampai saat ini, ia masih menemukan titik-titik yang buntu untuk mengeluarkan air dari daerah tergenang.
Dia meminta Pemkot Banjarmasin segera melakukan tindakan pembersihan daerah aliran air supaya genangan cepat kering.