LIFESTYLE

Jokowi Pidato Bahasa Indonesia di KTT G20, Sebegitu Istimewakah di Mata Dunia?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Menariknya, sang kepala negara menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia.

Featured-Image
Jokowi berpidato menggunakan Bahasa Indonesia di KTT G20 (Foto: dok. HarianMerapi)

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada Selasa (15/11). Menariknya, sang kepala negara menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia.

“Yang Mulia, Para Pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia. Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20,” demikian sepenggal bunyi pidato Presiden Jokowi yang menggunakan bahasa ibu.

Namun, pidato tersebut tak memakai bahasa Indonesia sampai akhir. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan sambutannya dengan bahasa Inggris, seolah ada poin yang hendak ditegaskan kepada para kepala negara asing.

Tindakan Presiden Jokowi yang memilih untuk membuka sambutan dengan bahasa Indonesia, tak sedikit membuat masyarakat negeri ini berdecak kagum. Banyak pula yang bertanya-tanya, seberapa istimewakah bahasa tersebut di kancah internasional?

Bahasa Indonesia di Kancah Internasional

Bahasa Indonesia sejatinya tak hanya digunakan di negeri ini saja, melainkan sampai tersebar ke Amerika, Eropa, Asia Pasifik, juga Afrika. Bahasa ini menempati posisi ke-11 dalam kategori ujaran dengan penutur terbanyak di dunia, di mana jumlahnya mencapai 199 juta pada 2021.

Tak menutup kemungkinan pula jumlah tersebut bakal terus bertambah tiap tahunnya. Sebab itulah, tak mengherankan bila bahasa Indonesia mulai banyak dipelajari negara-negara asing. Bukan sekadar kursus, bahasa ini dipelajari lewat pendidikan formal jenjang sarjana hingga doktor.

Lantas, negara mana sajakah yang menggelar program studi bahasa Indonesia di sejumlah kampusnya?

1. Universiteit Leiden, Belanda

Universiteit Leiden di Belanda menggelar program studi Indonesian Studies untuk jenjang magister. Jurusan ini mempelajari segala hal terkait Indonesia, mulai dari sejarah, tradisi, linguistik, dan politik.

Tak cuma Indonesia, kurikulum jurusan ini juga mencakup sejarah, tradisi, lingusitik, dan politik di Asia Tenggara.

2. University of Melbourne, Australia

Kampus yang berlokasi di Melbourne ini memiliki program studi Indonesia Languange & Studies untuk jenjang sarjana, magister, sampai doktor. Jurusan ini memberikan pelatihan menyeluruh terkait bahasa Indonesia.

Selain itu, juga menanamkan pemahaman yang luas tentang budaya, politik, dan masyarakat Indonesia kontemporer. Guna menopang kurikulum yang demikian, University of Melbourne bahkan menyediakan program Overseas Subject Analyzing Indonesia: Concepts and Issues (INDO20001) yang bekerja sama dengan Universitas Udayana, Bali. 

3. The University of Sydney, Australia

Masih dari Negeri Kanguru, The University of Sydney (Usyd) juga memiliki jurusan Indonesian Studies untuk jenjang sarjana, magister, serta doktor. Ini adalah kampus pertama di Australia yang menggelar studi bahasa dan masyarakat Indonesia.

Bukan cuma mempelajari bahasa, kurikulum jurusan ini mencakup sejarah, politik, geografi, antopologi, dan budaya Indonesia. Sangat lengkap, bukan?

Itulah tiga universitas luar negeri yang mempelajari segala hal terkait Indonesia. Tertarik berkuliah di salah satunya?

Editor


Komentar
Banner
Banner