Politik

Jokowi Beri Sinyal Kuat Reshuffle Kabinet, Tunggu Rabu Pon

residen Jokowi meminta sejumlah pihak dan masyarakat menunggu terkait dengan hembusan wacana reshuffle atau perombakan kabinet yang bakal dilakukan pada Rabu

Featured-Image
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai menghadiri Rakernas bertajuk Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Kamis (25/1). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Jokowi meminta sejumlah pihak dan masyarakat menunggu terkait dengan hembusan wacana reshuffle atau perombakan kabinet yang bakal dilakukan pada Rabu Pon (1/2). Namun, afirmasi penantian Jokowi mengisyaratkan wacana reshuffle yang semakin menguat.

"Ya ditunggu saja besok, ditunggu saja besok. Ditunggu besok saja," kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri Kopdarnas PSI di Jakarta, Selasa (31/1) malam.

Eks Gubernur DKI ini menyebut bahwa Rabu pagi hingga siang akan berada di Istana Negara. Namun, sore harinya ia akan bertolak ke Bali hingga Kamis (2/2).

"Oh ya, besok, besok sore saya di Bali," ujarnya.

Kemudian, Jokowi juga enggan berbicara banyak tentang Rabu Pon yang diasumsikan sebagai waktu yang seringkali digunakan untuk merombak kabinet. Padahal, Rabu Pon hanya penanggalan kalender Jawa.

"Besok Rabu Pon, Kamisnya Wage kalau enggak salah," ungkap Jokowi sembari berkelakar.

Diketahui, wacana perombakan kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin sempat mengemuka yang diprediksi bakal mendepak menteri yang berasal dari partai NasDem. Sebab, NasDem dinilai berseberangan dengan Jokowi terkait deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Terlebih, Surya Paloh beberapa hari lalu menemui Presiden Jokowi yang dinilai membahas masa depan pencapresan Anies dan kemungkinan perombakan kabinet. Maka, sinyal Menteri dari partai NasDem bakal didepak semakin menguat. 

"Pertemuan ini menandakan Paloh ingin membuka komunikasi dengan Jokowi, pasca deklarasi Anies membuat Jokowi tak berkenan, marah, maka ujung dari itu Menteri dari NasDem akan direshuffle," ungkap Pengamat Politik, Ujang Komarudin. 

"NasDem mengusung Anies sebagai capres, maka akan diserang dan dikerjai, akan direshuffle," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner